Mudik menjadi tradisi lebaran yang selalu dinantikan oleh mayoritas masyarakat Indonesia jelang Idulfitri. Apalagi, lebaran tahun ini menjadi lebaran pertama setelah dunia digelapkan dengan Pandemi Covid-19.
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan keutamaan mudik lebaran bagi para perantau. Mudik seharusnya diniatkan untuk silaturahmi bersama keluarga, terutama orang tua.
Baca Juga: Itikaf Jadi Amalan Pendukung di Bulan Ramadan
“Harusnya pulang diniatkan untuk silaturahim, karena Rasulullah SAW bersabda dalam hadist, siapa yang ingin dipanjangkan keberkahan umurnya dan juga diluaskan rezekinya maka semestinya dia melanjutkan silaturahim,” terangnya, dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Kamis (13/4/2023).
Kata Ustadz Khalid, silaturahmi adalah hal yang sangat baik. Sila artinya menyambung hubungan, Rahim artinya punya hubungan kekerabatan, dan puncaknya tentu kedua orang tua.
“Yang kita sayangkan sekarang banyak di antara kaum muslimin terutama generasi muda yang mudik, niatnya mungkin sudah tercapai,” ucapnya.
Poin pertama yaitu terkait tata cara silaturahmi. Ketika tiba di kampung halaman, sebagian orang lebih mengutamakan berekreasi atau bepergian bersama teman lama.
“Padahal orang tuanya yang sudah menunggu satu hingga dua tahun ingin sekali bertemu lebih lama dan mengobrol banyak hal, ini yang perlu digaris bawahi,” ujar Ustadz Khalid.
“Kita tidak boleh mendahulukan orang lain daripada orang tua sendiri. Duduklah dengan mereka, siaplah untuk menggemberikan mereka, berbaktilah secara umum. Begitulah setelah orang tua, adik, kerabat, lalu kemudian berkumpul dengan teman-teman,” lanjutnya.
Baca Juga: Itikaf Adalah Cara Kita Mendekatkan Diri dengan Allah dan Mengumpulkan Amalan Baik
Hal itu karena, hal utama ketika pulang kampung saat lebaran adalah mendahulukan silaturahmi dengan keluarga, baru kemudian kerabat dan teman dekat.
