Menu


Pandangan Syariat Terhadap Fenomena Mudik Lebaran

Pandangan Syariat Terhadap Fenomena Mudik Lebaran

Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi

Konten Jatim, Jakarta -

Mudik merupakan salah satu peristiwa besar di Indonesia. Perayaan hari raya umat Islam yang biasa dikenal dengan Idul Fitri identik dengan mudik.  

Ustadz Khalid Basalamah mengkategorikan mudik sebagai kebiasaan yang baik karena tujuannya untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang menganjurkan umat Muslim untuk bersenang-senang di hari raya.

Baca Juga: Kenapa Muhammadiyah Lebaran Lebih Awal? Begini Penjelasannya

"Mudik itu diniatkan dalam hati untuk silaturahim dengan keluarga terutama yang masih memiliki orang tua yang masih hidup. Silaturahim adalah hal yang sangat baik," ujar Ustadz Khalid dalam kanal Youtube Gazwah TV.

Namun, Ustadz Khalid menganggap bahwa orang-orang saat ini berniat melakukan mudik bukan hanya untuk silaturahim dengan orang tuanya namun malah lebih sering bercengkrama dengan teman-temannya. Padahal kita sebagai anak harus selalu memprioritaskan orang tua kita.

"Duduklah dengan mereka. Bersiaplah menggembirakan mereka, silaturahim dengan mereka, memenuhi kebutuhannya, berbaktilah secara umum. Karena itu target utama mudik," jelasnya.

Tampilkan Semua Halaman