Menu


Identik Menang Pilkada DKI 2017 dengan Politik Identitas, Ini Pembelaan Relawan Anies

Identik Menang Pilkada DKI 2017 dengan Politik Identitas, Ini Pembelaan Relawan Anies

Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Sejak Pilkada DKI Jakarta 2017, bakal calon presiden Anies Baswedan tidak lepas dari politik identitas. Anies dinilai bisa menangi kursi Gubernur DKI karena memanfaatkan kasus yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ketua Relawan ANIES La Ode Basir menyebut bahwa keriuhan yang terjadi pada Pilkada DKI 2017 bukan dari pihak Anies. Bahkan menurutnya, pihak Anies tidak pernah memunculkan satu isu yang memojokkan Ahok. 

Baca Juga: Anies Baswedan Dikabarkan Didukung Amerika Serikat, Relawan: Namanya Persepsi, Sudah Kebal

"Itu juga ya debatable, kalau kita sebenarnya mau buka data dan berdasarkan tahun, ada pidato dukungan di gereja itu ada sejak 2003. Kemudian Ahok masih wagub. Itu lahirnya dari mana? Kan akibat pidatonya Pak Ahok di Pulau Seribu yang singgung surat Al Maidah. Apakah pernah dari massa Anies? Enggak. Tim sukses? Enggak. Relawan juga enggak," ujar Basir, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, Rabu (12/4/2023).  

Basir kemudian menganalogikannya dengan bermain bola. Dalam permainan tersebut, disebut-sebut ada saling tackling dan wasit punya hak untuk memberikan kartu merah.

Wasit merupakan konteks untuk KPU. Selama Pilkada DKI 2017, KPU tidak melihat adanya pelanggaran. Tapi penontonnya masih saja meributkannya hingga kini.

Baca Juga: Eks Demokrat Berharap Anas Urbaningrum Tancap Gas Berpolitik Pasca Bebas dari Lapas 

"Coba cari apakah Anies terlibat atau Sandi terlibat. Timses yang resmi dikomandoi oleh Mardani dan M. Taufik, tidak ada. Bahkan mereka yang demo merujuk pada apa? Merujuk pada suratnya ketua MUI," pungkas Basir.  

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO