Beberapa waktu lalu, bakal calon presiden Anies Baswedan diisukan mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Kabar tersebut berembus setelah salah satu partai Koalisi Perubahan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapat kunjungan dari Duta Besar AS Sung Yong Kim.
Ketua Relawan ANIES La Ode Basir mengatakan bahwa kalangan relawan tidak terlalu ambil pusing soal kabar tersebut. Menurutnya, Anies sudah kebal dengan persepsi yang kerap ditujukan kepada dirinya.
"Namanya persepsi-persepsi, Mas Anies ini kebal. Sebelum mencalonkan diri sebagai gubernur, persepsinya liberal, macam-macam. Setelah jadi Gubernur DKI menjadi sangat kanan, wahabi. Padahal dalam teologi ini dua sisi tidak nyambung, liberal dan kanan tiba-tiba disatukan di orang yang sama," ujar La Ode Basir, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, Rabu (12/4/2023).
Menurut Basir, kabar soal Anies dapat dukungan dari Amerika, dekat dengan suatu golongan saja, dan lainnya semata-mata karena persepsi masyarakat saja. Oleh sebab itu hal-hal seperti itu tidak terlalu dibahas banyak oleh relawan.
"Toh Anies Rasyid Baswedan sudah buktikan, kalau kita bicara 2016-2017 muncul bahwa Anies radikal, dekat dengan kelompok ini saja, bahkan ada yang berkata menjadikan Jakarta seperti Suriah, itu debatable," tambah Basir.
Sebelumnya Basir ditanya soal siapa sosok yang cocok jadi cawapres mendampingi Anies Baswedan. Basir menjawab, relawan tidak begitu memikirkan soal cawapres karena terpenting menaikkan elektabilitas Anies.
"Tentang cawapres memang karena sejak awal tidak melihat wapres, cawapres, melihatnya capresnya, melihatnya sosok Anies Rasyid Baswedan, ini tidak ada masalah hingga ada quote 'Apapun makanannya, minumananya teh manis. Siapapun cawapresnya, yang penting presidennya Anies," lata La Ode Basir.
Oleh sebab itu, Basir menambahkan, tampaknya tidak penting siapa cawapres Anies. Apalagi, Basir mengatakan bahwa Anies sendiri sudah punya kriteria-kriteria cawapres pilihannya.
"Mas Anies punya kriteria-kriteria yang sudah disodorkan kepada partai koalisi bahwa bagaimana cawapres yang ada nomor satu adalah memperluas dukungan elektoral, kedua adalah bisa menjaga soliditas koalisi ini, ketiga ya jadi dwi tunggal yang menunjang kinerja nanti," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
