Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, mengomentari opini yang menganggap pernyataan Anas Urbaningrum tentang skenario besar sebagai penyerangan terhadap partainya.
Herzaki menegaskan PD yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak memiliki sangkut paut dengan Anas.
Baca Juga: Eks Demokrat Berharap Anas Urbaningrum Tancap Gas Berpolitik Pasca Bebas dari Lapas
"Pertama, tidak tepat sebenarnya kalau mengaitkan atau membenturkan Mas Anas dengan Mas AHY atau dengan Demokrat, enggak ada hubungan," kata Herzaky di Jakarta, Rabu (12/4).
Kandidat doktor program studi pengembangan sumber daya manusia di Universitas Airlangga itu juga menepis anggapan soal pernyataan Anas ditujukan kepada Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kedua, mengaitkan dengan Pak SBY, enggak tepat itu, karena yang memproses hukum beliau itu (Anas, red) KPK," tutur Herzaky.
Politikus muda PD itu juga merujuk pada konten siniar atau podcast Abraham Samad, Bambang Widjojanto (BW), dan Novel Baswedan.
Samad dan Bambang yang pernah menjadi komisioner KPK, maupun Novel yang sebelumnya penyidik di lembaga antirasuah itu, juga membantah pernyataan Anas soal skenario menjerat mantan ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.
Baca Juga: Dianggap Tak Pantas Jadi Duet Anies, Demokrat Yakin Prabowo-Sandiaga Bisa Terulang di 2024
"Jadi, enggak tepat ditanyakan ke Demokrat. Lebih tepat tanyakan ke Abraham Samad, Bang BW, Novel," ucap Herzaky.
Oleh karena itu Herzaky menegaskan pihaknya enggan membahas soal Anas yang menjadi bagian dari masa kelam partai berlambang bintang segitiga tersebut.
"Intinya kalau bicara Mas Anas tidak ada kaitan dengan AHY, SBY, dan Demokrat. Jadi, jangan dibenturkan, karena yang kami tahu ada permasalahan itu dengan KPK," kata Herzaky.
Selain itu, Herzaky mengatakan tidak mungkin ada bagian dari PD yang berada di balik proses hukum terhadap Anas. Dia berdalih kasus yang menyeret Anas justru merugikan partai pemenang Pemilu 2009 itu.
"Kami jelas dengan kasus yang terjadi dulu itu sangat dirugikan. Jadi, tidak mungkin kami menjadi otak dari yang begitu," dalih Herzaky.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO