Wacana tentang pembentukan koalisi besar semakin meningkat. Namun, persaingan di dalamnya juga sangat kuat. Parpol kandidat anggota koalisi ini saat ini sedang memperebutkan kursi capres.
Saat ini, yang sudah komit untuk bergabung koalisi besar adalah Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PPP. PDIP juga sudah membuka pintu untuk bergabung dengan koalisi ini, syaratnya kursi capres harus untuk partai Banteng.
Baca Juga: Golkar Harap Koalisi Besar Tidak Hanya Dikendalikan oleh Satu Partai Politik
Syarat PDIP ini ditolak Golkar dan Gerindra. Sebab, dua parpol ini juga ingin agar capres yang diusung dalam koalisi besar berasal dari mereka. "Kalau masih begitu (PDIP ingin kurci capres) jangan masuk ke sini (koalisi besar)," kata Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid.
Nurdin bilang, beberapa partai calon anggota koalisi besar saja sudah menetapkan jagoan masing-masing untuk menjadi capres. Di Golkar, sudah punya Airlangga Hartarto, di Gerindra ada Prabowo Subianto, dan PKB ada Muhaimin Iskandar. Untuk Golkar, Nurdin menegaskan, akan berusaha sekuat tenaga agar Airlangga yang diusung menjadi capres.
Atas hal itu, Nurdin meminta PDIP bisa menempatkan posisi berada di luar koalisi besar. Kalau memang ngotot mau mengajukan capres sendiri, Nurdin menyarankan PDIP maju sendiri saja. Dengan begitu, capres yang maju di 2024 juga akan lebih banyak.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024