Menu


Bebas dari Penjara, Anas Urbaningrum Tekankan Tak Akan Lahirkan Permusuhan atau Pertentangan

Bebas dari Penjara, Anas Urbaningrum Tekankan Tak Akan Lahirkan Permusuhan atau Pertentangan

Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi

Konten Jatim, Jakarta -

Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menghirup udara bebas usai mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. 

Dalam pidato perdananya di depan Lapas Sukamiskin, Anas menyatakan bahwa dia tidak ada beban apapun. Apalagi merasa harus melakukan tindakan balas dendam kepada orang-orang yang menzaliminya.

Baca Juga: Bila Anas dan Moeldoko Bersatu Robohkan Kubu Demokrat, Ini Analisis Pengamat

“Mohon maaf kalau ada yang berpikir saya keluar, bebas ini kemudian mendatangkan atau melahirkan permusuhan atau pertentangan. Saya katakan mohon maaf, tidak,” kata Anas, mengutip fajar.co.id, Rabu (12/4/2023).

Ia menyatakan sekali lagi bahwa dirinya tidak akan memulai permusuhan dan pertentangan kepada siapapun, termasuk kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan teman-temannya di Partai Demokrat.

“Saya tidak ada kamus pertentangan permusuhan,” ujarnya.

Hanya saja, Anas menyatakan perjuangannya ke depan adalah bagaimana menegakkan keadilan.

“Tetapi kamus saya adalah perjuangan keadilan,” tambahnya.

Anas menyampaikan permohonan maaf kepada siapapun jika nantinya, perjuangan penegakan keadilan itu dilakukan dan ada yang merasa tersakiti.

“Andai dalam perjuangan keadilan itu ada yang merasa termusuhi, mohon maaf, bukan karena saya hobi permusuhan, tetapi karena itu konsekuensi perjuangan keadilan,” tegasnya.

Sebelumnya, Anas menyatakan kekecewaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat dirinya diproses hukum, karena tidak pernah menyentuh atau memeriksa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di dalam kasus megaproyek Wisma Atlet Hambalang yang merugikan keuangan negara mencapai Rp706 Miliar itu.

“Yang sangat penting dimintai kesaksian adalah Pak SBY. Tapi sampai sekarang, Pak SBY belum dimintai kesaksian atau didatangi oleh penyidik untuk dimintai kesaksian,” ungkap Anas pada 2 Mei 2014.  

Anas sempat menyebut bahwa SBY dan Ibas tahu betul kasus megakorupsi yang membuatnya harus meringkuk di dalam penjara.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.