Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menyebut bahwa elektabilitas moncer bukanlah pertimbangan utama dalam pengusungan calon presiden (capres) oleh partai berlambang banteng moncong putih.
Budiman menyebut, justru kualitas calon pemimpin menjadi yang lebih dipertimbangkan oleh mereka.
"Kita tidak mencari presiden, kita mencari pemimpin yang berpikir bukan cuma 5 tahun ke depan. Dan elektabilitas atau popularitas bukan pertimbangan utama, itu dikatakan oleh Ibu Ketua Umum," ujar Budiman Sudjatmiko dari kanal YouTube CNN Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Selasa (11/4/2023).
Baca Juga: Dukung Pembentukan Koalisi Besar, PDIP: Justru Gagasan Awalnya dari Kami
Sosok capres PDIP yang diharapkan tersebut, tutur Budiman, adalah sosok yang berkesinambungan yang bisa melanjutkan pemikiran-pemikiran Soekarno dan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ibu Mega ingin kelanjutan ke depan adalah melanjutkan bapaknya itu Bung Karno dan melanjutkan anak tersayangnya namanya Joko Widodo," ucapnya.
"Ini juga saya tangkap ketika Ibu Mega mengatakan bahwa (capres PDIP) kualitatif dulu," sambung Budiman.
Diketahui sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) hingga saat ini masih menahan nama calon presiden (capres) mereka yang hendak diusung untuk Pilpres 2024.
Sejauh ini ada dua nama kader PDIP yang masuk dalam bursa kandidat capres 2024, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Dalam berbagai survei, elektabilitas Ganjar memang jauh lebih moncer dibandingkan Puan Maharani. Elektabilitas Ganjar selalu berada pada posisi tiga besar.
Baca Juga: Bambang Pacul: Ketua Umum PDIP yang Berhak Tentukan Capres
Terbaru, berdasarkan hasil jajak pendapat oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Ganjar menempati posisi kedua. Sementara posisi pertama diduduki oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan urutan ketiga ditempati oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan