Menu


Pengamat: Genderang Perang Mulai Ditabuh Anas Urbaningrum 

Pengamat: Genderang Perang Mulai Ditabuh Anas Urbaningrum 

Kredit Foto: Wikimedia Commons

Konten Jatim, Jakarta -

Fernando Ernesto Maraden Sitorus, Direktur Rumah Politik Indonesia, menanggapi usulan mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang berpotensi menggunakan partai lain untuk menang. Usulan itu disampaikan Anas saat meninggalkan Lapas Sukamiskin di Kota Bandung, Selasa (4/11/2023). 

Fernando mensinyalir sindiran Anas itu sengaja dialamatkan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab ia menduga SBY menggunakan KPK untuk mendepak Anas dari kursi nomor satu di Partai Demokrat.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Disambut Ratusan Loyalisnya Setelah Bebas dari Penjara

"Sangat jelas pernyataan tersebut ditujukan pada SBY yang dianggap sebagai pihak yang meminjam tangan KPK untuk menyingkirkannya dari posisi Ketum Partai Demokrat karena kasus korupsi," kata Fernando kepada Republika, Selasa (11/4/2023).

Fernando memprediksi Anas bakal memberi perlawanan kepada pihak yang membuatnya tersandung kasus korupsi. Menurutnya, Anas akan coba merobohkan kekuatan Partai Demokrat yang kini diketuai anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Genderang perlawanan yang ditabuh oleh Anas semata hanya untuk SBY yang tentunya akan berdampak pada kekuatan politik SBY dan juga Partai Demokrat," ujar Fernando.

Fernando juga mengamati nyanyian Anas berpeluang menjerat anak SBY lainnya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas ke dalam jeruji besi. Hal ini yang menurutnya akan mempengaruhi Demokrat.

"Apalagi kalau sampai Anas berhasil mengungkapkan mengenai keterlibatan Ibas pada kasus Hambalang seperti yang beberapa kali disebut di Pengadilan," ucap Anas.

Baca Juga: Gede Pasek: Kami Bersedia Membantu Anas Membongkar Kebenaran

Selain itu, Fernando memprediksi pengaruh Anas bisa melebar untuk membantu kubu Moeldoko dalam pengajuan Peninjauan Kembali (PK) terkait sengketa kepengurusan Partai Demokrat. 

AHY sempat mengatakan pada 3 Maret 2023 menerima informasi Moeldoko masih mencoba untuk mengambil alih Partai Demokrat. Adapun PK merupakan langkah terakhir menguji putusan Kasasi MA No.487 K/TUN/2022 yang telah diputus 29 September 2022.

"Sangat mungkin juga peran Anas akan memberikan keputusan yang berbeda pada PK yang diajukan oleh KLB Deli Serdang dan berdampak pada Koalisi Perubahan," sebut Fernando. 

Anas Urbaningrum memang langsung menyindir pihak-pihak yang berkompetisi atau bertanding di dunia politik menggunakan tangan orang lain untuk menggebuk. Ia mengajak agar bertanding dengan fair, jujur, terbuka dan objektif. 

"Dalam tradisi aktivis, saya ingin menyampaikan pertandingan atau kompetisi hal yang biasa. Kami aktivis diajarkan sejak kecil sejak bayi tetapi buat saya pertandingan dalam konteks demokrasi pertandingan yang jujur, fair terbuka dan objektif," ujarnya saat berpidato di hadapan ratusan Sahabat AU di halaman Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023). 

Ia mengatakan pertandingan tidak boleh menggunakan pihak lain atau menggunakan teknik lama yaitu nabok nyilih tangan. Apabila pertandingan seperti itu, maka para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan. 

"Pertandingan yang terbuka jujur, objektif tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pertandingan pakai teknik lama nabok nyilih tangan. Itu pertandingan jujur kalau tidak ada pertandingan jujur para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan," katanya. 

Dengan kebebasannya, ia pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang akhirnya melahirkan pertentangan. Anas menyebut bahwa ia tidak ingin melahirkan pertentangan atau permusuhan.

"Mohon maaf kalau saya keluar, merdeka bebas mendatangkan melahirkan pertentangan saya katakan mohon maaf. Saya tidak ada kamus pertentangan, permusuhan, kamus saya adalah perjuangan dan keadilan," katanya. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.