Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyindir pihak-pihak yang tak bertanding secara adil di dunia politik setelah bebas dari Lapas Sukamiskin pada Selasa (11/04/2023).
Ia pun meminta orang-orang yang berkompetisi dengan bantuan orang lain ini untuk bertanding secara adil, jujur, terbuka, dan objektif.
"Dalam tradisi aktivis, saya ingin menyampaikan pertandingan atau kompetisi hal yang biasa. Kami aktivis diajarkan sejak kecil, sejak bayi tetapi buat saya pertandingan dalam konteks demokrasi pertandingan yang jujur, fair terbuka dan objektif," ujarnya saat berpidato di hadapan ratusan Sahabat AU di halaman Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023).
Baca Juga: Bebas Setelah 8 Tahun di Penjara, Anas Urbaningrum: Alhamdulillah Saya Tidak Mati Membusuk
Ia mengatakan pertandingan tidak boleh menggunakan pihak lain atau menggunakan teknik lama yaitu nabok nyilih tangan. Apabila pertandingan seperti itu, maka para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan.
"Pertandingan yang terbuka jujur, objektif tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pertandingan pakai teknik lama nabok nyilih tangan. Itu pertandingan jujur kalau tidak ada pertandingan jujur para aktivis tidak tertarik ikut pertandingan," katanya.
Dengan kebebasannya, ia pun meminta maaf kepada pihak-pihak yang akhirnya melahirkan pertentangan. Anas menyebut bahwa ia tidak ingin melahirkan pertentangan atau permusuhan.
"Mohon maaf kalau saya keluar, merdeka bebas mendatangkan melahirkan pertentangan saya katakan mohon maaf. Saya tidak ada kamus pertentangan, permusuhan, kamus saya adalah perjuangan dan keadilan," katanya.
Selama proses perjuangan dan keadilan terdapat pihak yang merasa termusuhi, ia menyebut hal tersebut merupakan konsekuensi. Ia menegaskan tidak menginginkan permusuhan namun memiliki sikap persaudaraan dan persahabatan.
Baca Juga: Keluar dari Lapas, Anas Urbaningrum Diberi Posisi Spesial di Partai
Anas Urbaningrum selepas dari Lapas Sukamiskin langsung menuju ke Rumah Makan Ponyo, Cinunuk, Kabupaten Bandung. Ia akan melaksanakan diskusi dan buka bersama dan tarawih. Setelah itu, rombongan akan berangkat ke Blitar untuk menuju rumah ibunya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan