Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi soal aksi demonstrasi yang dilakukan massa di depan Gedung Merah Putih KPK belakangan ini. Mereka memprotes Ketua KPK Firli Bahuri karena mencopot Brigjen Endar dari jabatan direktur penyelidikan.
Selain dari eksternal, pencopotan Brigjen Endar juga menimbulkan kisruh di internal KPK. Rocky lantas menyebut situasi itu sebagai aksi pemberontakan moral karena ulah Firli Bahuri yang dianggap sudah keterlaluan.
Baca Juga: KPK Memanas, Rocky Gerung Yakin Sosok Besar di Balik Kekuatan Firli Bahuri Akan Terungkap
"Di ujungnya ada semacam pemberontakan moral, pemberontakan etnik dari teman-teman di KPK yang merasa bahwa keterlaluan Pak Firli ini. Dan itu yang akan membuka pintu yang lebih besar untuk mengetahui apa sebetulnya kekuatan Pak Firli ini, di belakangnya siapa, ya pasti presiden. Gak yang lebih kuat dari itu," kata Rocky Gerung dikutip dari saluran Youtube-nya, Selasa (11/4/2023).
"Kita bisa bisa anggap bahwa Firli menjalankan satu operasi satu strategi politik yang memanfaatkan KPK sebagai lembaga yang tangguh untuk menjebak orang menangkap segala macam," jelasnya.
Rocky menduga presiden sengaja memperalat KPK untuk kepentingan politiknya. Bahkan dalam undang-undang, sambung dia, KPK sudah tak lagi menjadi lembaga yang independen.
"Lalu skenarionya apa? Presiden memerlukan KPK untuk bermain politik. Kalau misalnya presiden terangkan enggak begitu, oke kita tunggu presiden terangkan. Karena di mata publik, di dalam alam bawah sadar publik, dianggap KPK ini betul-betul lembaga yang sudah ada di ketiak presiden," ujar dia.
"Ketergantungan Firli pada skenario inilah yang membuat dia jadi bingung. Tapi dia cerdik masih lakukan pembelaan. Tapi satu waktu dia akan dijebak, akan ditagih Anda sebenarnya bermain buat siapa," sambungnya.
Akademisi ini lantas memperingatkan Firli untuk berhenti mencoba menjegal Anies Baswedan maju capres lewat kasus Formula E. Dia mengatakan publik ingin melihat persaingan yang sehat antar capres di Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Firli Bahuri Digeruduk Massa Hingga Internal KPK, Rocky Gerung: Pintu Perubahan Sudah Terbuka
"Jadi biarkan lapangan politik itu diasuh oleh logika politik. Jangan dipakai sebagai upaya untuk sekedar menyelamatkan seseorang dan menjegal seseorang melalui kasus hukum," tambah Rocky Gerung.
"Justru karena publik tahu, maka publik bersepakat untuk mengepung KPK. Dan itu bukan sekedar dikepung oleh orang, tapi dikepung oleh nilai. Jadi yang berontak adalah rasa keadilan."
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024