Menu


Apa Itu Nasab? Hubungan Darah Menurut Para Ulama

Apa Itu Nasab? Hubungan Darah Menurut Para Ulama

Kredit Foto: Pixabay/Syauqi Fillah

Konten Jatim, Jakarta -

Apa itu nasab? Nasab adalah pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik itu, ke atas, ke bawah, maupun ke samping. Berikut penjelasan arti nasab menurut para ulama.

Nasab juga merupakan dasar pondasi yang kuat dalam membina dan melestarikan keutuhan kehidupan manusia. Pasalnya, nasab sejatinya juga ialah nikmat dan karunia besar yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.

Nasab secara etimologi ialah al qorobah atau kerabat. Dinamakan nasab karena di antara kedua kata tersebut terdapat suatu hubungan dan keterkaitan. Adapun kata nasab berasal dari frasa ‘nisbatuhu ilaa abiihi nasabaah’ yang artinya ‘nasabnya pada ayahnya’.

Baca Juga: Apa Hukum Sahur Sebelum Berpuasa? Begini Penjelasan Ustaz Hanan Attaki

Nasab dalam Islam termasuk hal penting yang mesti diketahui setiap muslim karena berkaitan dengan hak waring, perwalian, dan hal-hal penting lainnya. Terlebih, seorang muslim harus melaksanakan sebuah pernikahan sesuai syariat.

Hal ini mengharuskan siapa pun harus memahami siapa wali sahnya dan lain sebagainya.

Berikut pengertian nasab menurut para ulama, seperti dikutip dari Gramedia:

  • Ibnu Aby Taghlib

Baca Juga: Apa Itu Manthiq? Ilmu Logika dan Filsafat dalam Islam

Menurut Ibnu Abu Taghlib, nasab ialah ‘al ittishal baina insanain bi al isytirak fi wiladatin qariibatin aut ba’idatin’. Artinya, hubungan dari keterikatan antara dua orang dengan persamaan dalam kelahiran baik dekat atau jauh.

  • Wahbah Al-Zuhaili

Pengertian nasab menurut Wahbah Al Zuhaili ialah suatu sandaran yang cukup kokoh untuk dapat meletakan suatu hubungan kekeluargaan sesuai kesatuan darah ataupun pertimbangan, yang satu ialah bagian dari yang lainnya.

Misalnya, saat ada seorang anak yang menjadi bagian dari sang ayah dan seorang ayah bagian dari kakeknya. Maka, orang-orang yang satu rumpun dengan nasab adalah orang yang memiliki satu tali darah dengan anak, ayah serta kakek tersebut.

Baca Juga: Apa Makna Malam Lailatul Qadar Lebih Baik dari Malam Seribu Bulan? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

  • Ibnu Athiyah

Menurut Ibnu Athiyah, pengertian nasab adalah seorang manusia yang berkumpul bersama-sama dengan lainnya di dalam suatu hubungan kebapakan maupun keibuan, baik itu hubungan dekat atau hubungan jauh.

Adapun dalam prakteknya, nasab memiliki beberapa sistem, yakni sistem bilateral atau parental, sistem patrilineal, sistem matrilineal, atau sistem bilineal. Sistem-sistem ini berupa kelompok berdasarkan hubungan keturunan yang diperhitungkan berdasarkan pihak-pihaknya.

Baca Juga: Apa Itu Sharaf? Berlaku Bak ‘Ibu’ dalam Ilmu Bahasa Arab

Kemurnian nasab harus senantiasa dijaga dan persoalan ini pokok kaitannya dengan struktur hukum keluarga lainnya. Misalnya, seperti hak hadhanah, nafkah, hukum kewarisan, dan masalah perwalian.