Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyarankan Anas Urbaningrum yang segera bebas dari penjara bisa minta maaf kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta seluruh kader parpol bekelir biru itu.
Andi menilai Anas yang memimpin Demokrat era 2010-2013, malah membuat hancur partai belambang segitiga Merah Putih itu.
Baca Juga: Dinilai Berkinerja Baik, Zulhas Disebut Layak Pimpin Koalisi Besar
"Saya menyarankan AU (Anas Urbaningrum, red) memilih meminta maaf terbuka kepada bapak SBY dan seluruh kader Demokrat," kata Andi Arief dikutip dari JPNN, Selasa (11/4/2023).
Dia juga menyarankan Anas bisa memulai hidup baru ke arah lebih baik setelah bebas dari penjara di LP Sukamiskin, Bandung.
"Semua orang punya masa kelam, tetapi bisa memperbaiki diri kemudian. Lingkungan politik akan menjadi salah satu yang menentukan," ujarnya.
Baca Juga: Dokumen Pengusutan KPK Bocor, Pengamat: Negeri Ini ‘Mari Korupsi Bareng’
Sementara itu, Ketum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika justru menyarankan balik kepada SBY untuk meminta maaf kepada Anas yang bakal bebas dari masa penahanan pada hari ini, Selasa (11/4/2023).
"Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah sepuluh tahun lamanya di dalam, maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU," ujarnya melalui layanan pesan, Senin.
Sebab, Gede Pasek merasa Anas menjalani penahanan karena andil SBY yang terkesan memaksakan kasus.
Baca Juga: Firli Bahuri Cs Tutup Akses Masuk Gedung KPK, Endar Priantoro: Saya Tetap Hadir
Selain itu, kata dia, SBY telah mengudeta Anas dari kursi Ketum Demokrat sehingga layak meminta maaf kepada mantan anggota KPU RI itu. Gede Pasek bahkan menyebut SBY perlu meminta maaf karena mengingkari janji rekonsiliasi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024