Partai Amanat Nasional (PAN) kembali mengirimkan sinyal dukungan kepada pimpinan Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Pengamat politik, Rocky Gerung, merasa bahwa langkah yang diambil oleh PAN ini belum bisa merepresentasikan suara dari seluruh anggota partainya. Dia menyatakan bahwa masih banyak kader partai yang mendukung figur capres lainnya.
Baca Juga: Jokowi Dituding Beri Komando Koalisi Besar, Demokrat: Presiden Jangan Memihak!
Rocky Gerung menilai suara kader PAN tak hanya terpusat di satu tokoh saja, melainkan terpecah. Ada yang mendukung Prabowo Subianto, ada pula yang diam-diam menyuarakan dukungannya ke Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Terlebih, saat ini PAN bersama dengan empat partai politik (Parpol) lainnya dikabarkan tengah mewacanakan adanya Koalisi Besar dengan Capres yang belum ditentukan secara pasti namanya.
Baca Juga: Dinilai Berkinerja Baik, Zulhas Disebut Layak Pimpin Koalisi Besar
“PAN tentu klaim bahwa nominal dia mampu untuk mendapatkan electoral threshold dari Gerindra, tapi realnya PAN Terbelah, tetep ada mungkin separoh ke Ganjar dan juga ke anies,” ujar Rocky, dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (10/4/2023).
“Jadi ini nggak real yang ada di atas kertas, dan saya kira Pak Prabowo atau Gerindra tau permainan itu,” imbuhnya.
Menurut Rocky, Prabowo serta jajaran petinggi Gerindra pasti mengetahui kondisi yang terjadi di internal PAN ini.
"Partai-partai Islam itu pasti tidak sepenuhnya mau mengalihkan suaranya berdasarkan jumlah yang ada di DPR.
Apalagi, Prabowo sendiri tak pernah goyah untuk menganggap Parpol pengusung sekaligus pemerjuangnya itu tak pernah goyah menemaninya dalam perjalanan politik.
Baca Juga: Firli Bahuri Cs Tutup Akses Masuk Gedung KPK, Endar Priantoro: Saya Tetap Hadir
“Kan Pak Prabowo betul-betul tidak pernah goyah untuk menganggap bahwa Gerindra memang udah stabil di dalam soal politik,” ungkapnya.
“Yang lain kan tinggal mendekat-mendekat untuk nyari remah-remah kan? Jadi biarin aja dia nyari remah-remah di situ tetapi yang mau kita lihat adalah apa aspek elektabilitaas itu bisa membawa Jokowi tenang,” sambungnya.
Menurut Rocky, pencalonan Prabowo juga dinilai sebagai jalur untuk menenangkan Presiden Joko Widodo. Sehingga ada yang mampu menggantikan posisi Ganjar yang hingga kini tak ada perkembangan signifikan dicalonkan sebagai Capres.
Baca Juga: Dokumen Pengusutan KPK Bocor, Pengamat: Negeri Ini ‘Mari Korupsi Bareng’
“Kan yang penting Pak Jokowi tenang ngga kalau Pak Prabowo terpilih? Jadi yang lain nggak penting amat, karena ini kans soal Pak Jokowi yang belum mampu untuk mendapat jaminan dari Ganjar,” tandasnya.
“Lalu Ganjar akhirnya disingkirkan,” pungkas Rocky.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO