Menu


Firli Bahuri Diduga Bocorkan Data Penyidikan Tukin, Pengamat: Negara Ini Markobar

Firli Bahuri Diduga Bocorkan Data Penyidikan Tukin, Pengamat: Negara Ini Markobar

Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Surabaya -

Masyarakat tengah dihebohkan dengan kabar yang beredar, bahwa Ketua KPK Firli Bahuri diduga jadi pembocor dokumen penyelidikan korupsi tunjangan kinerja (tukin) Kementerian ESDM.

Menanggapi hal ini, Refly Harun geleng-geleng kepala.

Baca Juga: Dinilai Berkinerja Baik, Zulhas Disebut Layak Pimpin Koalisi Besar

Pasalnya kata dia, negeri ini punya segudang permasalahan. Ia menyebut bahwa transaksi janggal Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saja belum terselesaikan.

Terlebih lagi, muncul lagi adanya kasus baru yang diduga melibatkan pimpinan KPK Firli Bahuri.

"Banyak sekali negara ini, 349 (triliun di Kemenkeu) belum selesai, soal yang ini belum selesai, dan lain sebagainya," ujarnya dari kanal YouTube Refly Harun, dikutip Konten Jatim pada Senin (10/4/2023).

Baca Juga: Dokumen Pengusutan KPK Bocor, Pengamat: Negeri Ini ‘Mari Korupsi Bareng’

"Luar biasa ya negeri ini. Betul kata Adhie Massardi, negeri ini markobar mari korupsi bareng," sambung alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu, KPK sempat mengusut oknum pejabat Kementerian ESDM atas kasus korupsi tunjangan kinerja (tukin).

Salah satu dokumen terkait penyelidikan tersebut diduga dibocorkan. Salah satu pihak yang diduga turut terlibat dalam membocorkan dokumen tersebut tak lain adalah Firli Bahuri yang kini menjabat sebagai Ketua KPK.

Baca Juga: Firli Bahuri Cs Tutup Akses Masuk Gedung KPK, Endar Priantoro: Saya Tetap Hadir

Dugaan kuat tersebut mencuat kala tim penyidik melakukan penggeledahan dan menemukan keberadaan dokumen itu, sebagaimana yang diungkap oleh Ketua Pengurus Besar Komunitas Aktivis Muda Indonesia (PB KAMI) Sultoni.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.