Menu


Sejarah Hari Ini: Terjadinya Letusan Gunung Tambora Paling Dahsyat

Sejarah Hari Ini: Terjadinya Letusan Gunung Tambora Paling Dahsyat

Kredit Foto: Wikimedia Commons

Konten Jatim, Depok -

Sejarah hari ini, tepatnya pada 10 April 1815, merupakan hari di mana tidak hanya masyarakat Indonesia, melainkan banyak warga di belahan bumi lain, menyaksikan bencana alam berupa letusan Gunung Tambora yang amat dahsyat.

Gunung Tambora sendiri merupakan salah satu gunung api yang berada di Sumbawa, Kepulauan Nusa Tenggara. Namun, letusan gunung api ini bahkan bisa mempengaruhi negara-negara lain, terutama dari segi iklim.

Bagaimana sebenarnya sejarah letusan Gunung Tambora yang terjadi 2 abad lalu? Berikut penjelasannya melansir situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (10/4/2023).

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Lahirnya Sultan Hamengku Buwono IV

Letusan Gunung Tambora

Kronologi

Jika ditarik mundur, sebenarnya erupsi Gunung Tambora ini sudah terlihat indikasinya pada 1812. Gunung Tambora beberapa kali mengeluarkan gemuruh dan abu vulkanik, namun belum sampai di tahap mengeluarkan lahar.

Barulah pada 5 April 1815, Gunung Tambora meletus dalam skala kecil. Gemuruh letusan gunung api ini terdengar sampai ke seluruh penjuru Indonesia, macam Makassar di Sulawesi, Jakarta di Jawa dan bahkan sampai Kepulauan Maluku.

Namun, letusan tanggal 10 April 1815 lah yang menjadi letusan Gunung Tambora terbesar sepanjang sejarah. Suara letusan gunung api yang berlokasikan di Nusa Tenggara ini bahkan terdengar sampai Pulau Sumatera yang jaraknya ribuan kilometer.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Didirikannya Kopaska yang Begitu Mendadak

Kekuatan letusan Gunung Tambora tercatat pada 7 skala Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan Gunung Tambora disebut-sebut merupakan letusan gunung terdahsyat dalam sejarah peradaban manusia modern, bahkan melebihi letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Sembari meletus, Gunung Tambora mengeluarkan ribuan ton abu vulkanik yang awalnya hanya menyebar sampai ke sejumlah wilayah di Indonesia. Namun, pada akhirnya abu vulkanik ini juga mempengaruhi negara-negara lain.

Dampak Letusan

Sebagai negara yang menjadi sumber letusan, Indonesia tentunya terdampak cukup parah akibat erupsi Gunung Tambora. Yang sudah pasti adalah banyak kerusakan dari pemukiman serta makhluk hidup seperti hewan ternak, tumbuhan dan pastinya manusia yang mati karenanya.

Catatan Thomas Stamford Raffles menyebutkan kalau dirinya melihat banyak mayat yang bergelimpangan di Bima, NTB. Kerusakan di sekitar Nusa Tenggara amatlah parah. Masyarakat yang selamat juga bahkan disebut menderita penyakit seperti sesak napas, demam dan diare.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Erupsi Gunung Agung Tahun 1963, 1.500 Jiwa Tewas

Ribuan orang meninggal karena letusan Gunung Tambora. Berbagai catatan menjelaskan kalau setidaknya ada puluhan ribu warga yang tewas, di mana mayoritas berada di dekat lokasi erupsi.

Lebih dari itu, erupsi Gunung Tambora ini bahkan menutupi permukaan langit. Tidak hanya langit di Indonesia saja yang tertutup erupsi, melainkan juga langit di negara-negara lain, khususnya di wilayah barat seperti Inggris, Prancis dan bahkan Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Baca Juga: Di Mana Lokasi Gunung Semeru Yang Baru Mengalami Erupsi?

Tertutupnya langit karena abu vulkanik ini menyebabkan 1 tahun tanpa adanya musim panas. Selain itu, suhu negara-negara barat ini turun drastis di musim panas dan memburuk memasuki musim dingin. Suhu dingin ini menyebabkan sejumlah masalah.

Banyak tanaman yang disebutkan gagal panen dan menyebabkan kelaparan di banyak negara. Selain itu, penurunan suhu juga banyak menyebabkan penyakit bagi masyarakat setempat dan menyebabkan kematian.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024