Kader Partai Demokrat Benny Harman menegaskan, tugas negara adalah menyukseskan Pemilu. Bukan justru jadi tim sukses calon tertentu.
Hal itu ia sampaikan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut mengomandoi Koalisi Besar. Koalisi Besar digagas oleh lima partai, yakni Partai Gerindra dan PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), serta Partai Golkar, PAN, dan PPP (Koalisi Indonesia Bersatu).
Baca Juga: Cak Imin Bakal Sambangi Kediaman Prabowo, Bahas Perbesar Koalisi 2024
Saat pertemuan pertama lima partai ini, Presiden Jokowi turut hadir. Belakangan, Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut koalisi ini dikomandoi orang nomor satu di Indonesia itu.
Karenanya, Benny menyebut tugas presiden sebagai Kepala Negara untuk menyukseskan Pemilu.
“Jangan jadi tim sukses presiden dan atau Capres atau Cawapres,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Senin (10/4/2023).
“Tugas negara menyiapkan Pemilu agar sukses. Presiden jangan memihak,” tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan agar negara menjamin penyelenggara negara independen. Untuk memastikan Pemilu dan Pilpres bersih, jujur, dan adil.
“Memastikan Pemilu dn Pilpres bersih, jujur dan adil dan para peserta bertarung fair, Presiden juga harus memastikan penyelenggara Pemilu seperti KPU, Banwas, Pemerintah, juga TNI, POLRI, BIN, dan Basarnas juga BUMN dan KPK dan pengadilan benar-benar independen,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024