Pengamat politik yang juga pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi melihat adanya perubahan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia.
Dia meyakini Ganjar sekarang tak lagi menjadi 'anak emas' Jokowi seperti sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh penolakan Ganjar terhadap timnas Israel ke tanah air.
Baca Juga: Pemilih Jokowi-Ma'ruf Masih Pilih Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024
"Perubahan pertama pasca piala dunia kita gagal adalah relasi antara Jokowi dan Ganjar. Berubah dari anak kandung menjadi anak tiri," kata Hasan Nasbi, dikutip dari saluran YouTube Total Politik, Senin (10/4/2023).
Hasan mengatakan bahwasanya selama ini Jokowi selalu menunjukkan dukungannya terhadap Ganjar di beberapa acara. Dia menilai Ganjar lah sosok capres satu-satunya yang mampu menyerap sebagian profile Jokowi.
"Secara profile juga Ganjar itu bisa menyerap sebagian sebagian profilenya Pak Jokowi, yang humblenya, yang gampang turun ke masyarakatnya, kemampuan dia meng-entertain publik lewat media sosial itu mirip dengan Pak Jokowi," ungkap dia.
Sayangnya, ulah Ganjar Pranowo yang diyakini turut andil dalam pembatalan Piala Dunia U20 di RI membuat Jokowi sakit hati. Hasan menilai Jokowi merasa terluka karena dikhianati oleh anak emasnya sekaligus bawahannya.
"Kalau dengan yang terakhir kemarin saya rasa Pak Jokowi terluka lah. Kan dua hal tuh, ini satu anak kandung, anak emas, jadi calon penerus. Yang kedua bawahan secara hierarki gubernur. Kalau ini agenda nasional, presiden bilang oke lanjutkan ya Gubernur nggak bisa bilang nggak," kata Hasan.
"Piala Dunia itu kan nggak main-main loh. Walaupun under 20, tapi kan tetap Piala Dunia. Hajatannya di republik Ini juga pasti itu luar biasa, maksudnya atensi publiknya juga pasti luar biasa. Ada Asian Games, ada G20, dan inilah ini masterpiece-nya Pak Jokowi terakhir."
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024