Menu


Penyidik KPK Walkout Tinggalkan Firli Bahuri, Ali Fikri Ungkap Ini

Penyidik KPK Walkout Tinggalkan Firli Bahuri, Ali Fikri Ungkap Ini

Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Di jagat media sosial tengah beredar informasi bahwa penyidik KPK walkout meninggalkan Ketua KPK Firli Bahuri saat rapat. Mereka memutuskan angkat kaki karena tidak terima Brigjen Endar Priantoro dicopot dari posisi Direktur Penyelidikan (Dirlidik).

Terkait hal ini, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengakui, pimpinan KPK bertemu dengan para pegawai yang bersumber dari Polri. Hal ini setelah mereka menolak pemecatan Brigjen Endar.

"Pimpinan KPK, betul pada Selasa (4/4) telah bertemu dan membuka ruang diskusi bersama segenap pegawai yang bersumber dari Polri. Hal ini untuk meluruskan dinamika informasi yang berkembang baik di internal maupun eksternal," kata Ali kepada wartawan, Minggu (9/4).

Baca Juga: Beredar Rekaman Suara Penyidik KPK Walkout Bela Brigjen Endar, Sikap Otoriter Firli Bahuri Disorot

Ali menjelaskan, pertemuan tersebut juga sebagai lanjutan penjelasan sebelumnya yang telah disampaikan kepada seluruh insan KPK melalui email internal. Forum itu dimaksudkan agar pemberantasan korupsi tetap dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, bersama masyarakat guna memberikan kontribusi yang optimal bagi bangsa dan negara.

"KPK akan meyakinkan publik melalui kerja-kerja nyata pemberantasan korupsi, baik dengan berbagai program internalisasi nilai antikorupsi bagi masyarakat, mendorong dan mendampingi perbaikan sistem dan tata kelola institusi pemerintahan, serta penegakan hukum tindak pidana korupsi," ucap Ali.

Ia meyakini, masyarakat tidak terprovokasi oleh narasi-narasi pihak tertentu terkait dinamika yang terjadi di internal KPK. Karena pemberantasan korupsi adalah ihwal yang utama.

"Kami akan terus melakukan penguatan soliditas internal dan sinergi dengan seluruh elemen masyarakat agar memastikan pemberantasan korupsi tetap dapat kita lakukan bersama," tegas Ali.

Ia mengklaim, beberapa keberhasilan KPK terakhir, seperti operasi tangkap tangan, pengungkapan dugaan korupsi di Dirjen Pajak, korupsi di Kapuas, Papua, dan sebagainya adanya andil besar masyarakat dengan melaporkan dan menyampaikan informasi dugaan terjadinya korupsi tersebut. Sehingga KPK melalui kerja tim bisa menindaklanjutinya secara cermat dan tepat.

"Di sisi lain, kami tentu sangat menghargai beberapa pihak yang melaporkan dinamika dan isu dugaan kebocoran dokumen kepada Dewas KPK," ucap Ali.

Dewas KPK sesuai tugas pokok fungsinya pasti akan menindaklanjuti secara profesional sesuai SOP dan independen dari pengaruh pihak manapun. KPK juga menunggu hasil tindak lanjut dari Dewas KPK tersebut.

Baca Juga: Dewas KPK Bakal Panggil Firli Bahuri Buntut Pencopotan Brigjen Endar

"Sehingga marilah kita serahkan proses tersebut pada mekanisme di Dewas, sehingga kami berharap tidak ada lagi pihak yang membangun narasi kontraproduktif terkait persoalan dimaksud. Karena hal tersebut justru akan mengganggu stabilitas pemberantasan korupsi di Indonesia," pungkas Ali.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.