Sahur merupakan salah satu kegiatan penting selama puasa, baik di bulan Ramadan maupun sunah. Pada waktu tersebut, orang-orang bangun pada dini hari untuk makan agar dapat saum selama seharian penuh.
Kata “sahur” berasal dari kata “sahar” yang berarti materi seperti makanan dan minuman untuk sahur. Namun kata “sahar” itu sendiri berarti akhir malam.
Baca Juga: Prabowo Tanggapi PDIP yang Minta Posisi Capres Koalisi Besar
Allah SWT berfirman, “Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. al-Dzariyat/51: 18). Dalam ayat di atas, “ashar” adalah bentuk plural “sahar”.
Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah tayangan video ceramah, yang dikutip Senin (10/4/2023) mengatakan, selain aspek jasmani, ada keberkahan lain yang diperoleh orang-orang sahur, yakni diberikan keberkahan rohani.
“Atau juga aspek yang terkait dengan rohani. Kekuatan mentalitas untuk mendisiplinkan karakter moral kita supaya stabil dalam melakukan perbuatan baik, mencegah daripada merusak,” ujar Ustadz Adi, dikutip dari Adi Hidayat Official, Senin (10/4/2023).
“Jasmani mencegah dari yang membatalkan, rohani mencegah dari yang merusak,” imbuhnya.
Baca Juga: Kembali Memanas, Pihak Kepolisian Israel Izinkan Warga Gunakan Senjata Api
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan, Nabi Muhammad SAW memberikan satu isyarat yang sangat kuat, baik berupa penekanan ibadah sahur pun memberikan penjelasan manfaat yang diraih dari ibadah sahur.
