Pakar politik yang juga merupakan akademisi, Refly Harun menegaskan kalau anggota-anggota istana saat ini mengkhawatirkan calon presiden (Capres) usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berhasil menjabat sebagai Presiden.
Ini disebabkan karena mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dianggap sebagai orang yang bisa mengubah rezim saat ini. Refly Harun menjelaskan hal tersebut dalam kanal YouTube pribadinya, dikutip pada Minggu (9/4/2023).
Baca Juga: Refly Harun soal Anies jadi Tersangka Kasus Formula E: Kalo Begini Semua Bisa Masuk Penjara
Kita tahu ya, istana memang tidak happy dengan Anies Baswedan. Kenapa? Sekali lagi saya katakan karena Anies adalah tokoh yang dianggap bisa mengubah rezim hari ini. Mereka menginginkan rezim itu tidak berubah,” ungkap Refly Harun.
Refly Harun menjelaskan kalau hal ini akan berbeda jika orang-orang lain yang menang. Sebut saja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang disebut menjadi jagoan PDI Perjuangan atau Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Baca Juga: Soal Isu Istana Ingin Menjauh dari Anies, Refly Harun: Memangnya Jokowi Dekat dengan Anies?
“Kalau yang menang adalah Ganjar Pranowo misalnya, maka betul-betul jadi kelanjutan rezim hari ini. Kalau yang menang Prabowo, mungkin juga Prabowo lebih mau berkompromi dengan rezim hari ini,” terang Refly Harun.
Menurut Refly Harun, rezim ini tidak hanya berisikan orang-orang yang saat ini sedang memerintah saja, melainkan juga orang-orang lain di belakang layar, sebut saja mereka yang memiliki kekuatan ekonomi, sering kali disebut “oligarki”.
Selain itu, Refly Harun juga membayangkan situasi saat ini jika Anies Baswedan berada dalam sisi yang sama dengan orang-orang dalam rezim sekarang macam Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Masyarakat tidak punya alternatif dalam pilihan capres mereka.
Baca Juga: Refly Harun Heran dengan Sekjen PDIP dan Jokowi yang Heboh Ikut Campur Soal Capres NasDem
"Sekarang bisa dibayangkan sekarang kalau misalnya Anies itu sama persis dengan Jokowi, sama persis dengan Ganjar, sama persis dengan Prabowo, maka kita tidak punya alternatif kepemimpinan ke depan yang barang jauh lebih baik,” paparnya.
Dengan demikian, Refly Harun menyimpulkan bahwa saat ini, posisi Anies Baswedan sudah tepat menjadi orang yang tidak dekat dengan istana dan disebut menjadi antitesis dari pemimpin saat ini, dengan harapan bisa menjadi pembawa perubahan baru.
Baca Juga: Refly Harun: Koalisi Capres Kok Ditentukan di Awal
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO