Menu


Cerita Menpora Dito Ariotedjo, Sempat Disarankan Fokus Jadi Pengusaha dan Tinggalkan Politik

Cerita Menpora Dito Ariotedjo, Sempat Disarankan Fokus Jadi Pengusaha dan Tinggalkan Politik

Kredit Foto: Kemenpora

Konten Jatim, Jakarta -

Sosok Dito Ariotedjo menjadi perbincangan setelah dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Hal tersebut dikarenakan Dito merupakan menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju, yaitu berusia 32 tahun. 

Tidak sedikit yang menanyakan siapa sosok Dito. Seorang yang diketahui adalah politisi Golkar yang juga pebisnis.

Baca Juga: Israel Kembali Dikecam, Menpora Dito Ingin Bertemu Gubernur Koster  

Pertanyaan itu juga yang ditanyakan Deddy Corbuzier, saat mengundang Dito ke program podcast yang ditayangkan di kanal YouTube-nya.

“Orang tua saya, jadi kakek saya dari dari bapak itu, dulunya jenderal bintang 3, Angkatan Udara. Terus bapak kandung saya, Arie Prabowo Ariotedjo, beliau itu lama di dunia korporasi. Dulu bantu Pak Arifin Padionogoro dan terakhir Dirut BUMN,” jelas Dito.

Dito mengisahkan, sejak kecil, ia diajar profesional oleh ayahnya. Ia menyebut ayahnya sebagai orang yang sangat disiplin.

“Jadi, kalau bapak kandung saya full profesional. Beliau mengajarkan saya tata kelola good goverment, integritas, dari saya kecil. Sangat disiplin bapak saya. Ibu saya Ibu Rumah Tangga, memang kalau orang tua dari istri saya, politisi, tapi pengusaha juga,” kisahnya.

Meski keluarganya hingga istrinya berkutat di dunia politik, Dito mengatakan bahwa sepak terjang karirnya di politik tidak begitu mulus.

“Bahkan mertua saya, saat pertama menikah, gak mendorong untuk masuk politik. Operasi pengereman saya di dunia politik itu terjadi. Beliau ingin fokus saya ke bisnis,” jelas Dito.

Ia maklum, keluarga dari pihak istrinya merupakan kader Golkar yang sudah terjun lama di dunia politik. Sementara di keluarganya, kebanyakan adalah pengusaha, terutama kakaknya.

“Beliau lumayanlah jam terbangnya di dunia politik, mungkin enggak mau yah anaknya dibawa ke sana. Apalagi kalau di keluarga dan orang tua saya. Kakak-kakak saya di dunia startup. Dunia startup lihat dunia politik. Serem,” ujarnya.

“Jadi, pilihan hidup saya sejak kuliah itu udah selalu ditentang sebetulnya,” pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.