Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengakui ada keinginan kuat dari sejumlah parpol untuk membentuk sebuah koalisi besar. Namun penentuan nama tersebut diyakini baru diambil pada detik-detik akhir jelang pendaftaran.
Salah satu nama yang mencuat sebagai figur capres adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar kerap unggul di sejumlah survei. Kendati dalam beberapa waktu terakhir ia menuai kritik tajam karena dianggap bertanggung jawab atas batalnya Piala Dunia U20.
Baca Juga: Hengkang dari Gerindra, Sandiaga Pastikan Kepindahannya ke PPP
Menurut Bima hingga kini belum ada kesimpulan soal kandidat capres Ganjar Pranowo yang sedang dalam perbincangan hangat oleh publik, meskipun sebelumnya menjadi salah tokoh yang namanya mendapat dukungan tinggi di KIB.
"Iya, iya (pernah jadi top) tapi ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan sesuatu, kan baru beberapa hari. Sedangkan tren itu berfluktuasi. Bisa jadi ini berkurang atau bisa jadi ini menambah (meningkatkan elektabilitas Ganjar)," kata dia, Jumat (7/4/2022).
Baca Juga: Kontroversi Bawaslu Anggap Kader PDIP Tak Melakukan Kesalahan Saat Bagi-Bagi Uang di Masjid
Di satu sisi, katanya, terlihat banyak publik yang kecewa atas pernyataan Ganjar yang menolak pemain sepak bola Israel bertanding dalam piala dunia yang diselenggarakan di Indonesia, tapi di sisi lain sikap Ganjar juga narasi konsistensi untuk menegakkan ideologi bangsa.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024