Menu


Mantan Petinggi TNI Ini Sebut Polri Seperti Sapu Kotor, 'Sudah Tidak Benar, Harus Dibenahi!'

Mantan Petinggi TNI Ini Sebut Polri Seperti Sapu Kotor, 'Sudah Tidak Benar, Harus Dibenahi!'

Kredit Foto: Antara/Aprilio Akbar

Konten Jatim, Jakarta -

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B Ponto mengibaratkan Polri seperti sapu kotor. 

Hal itu disampaikan Soleman menyoal prosedur penindakan terhadap para polisi bermasalah di kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

"(Penindakan di internal Polri) seperti membersihkan dengan sampu kotor. Mana bisa sapu kotor membersihkan dengan bersih," kata Soleman di channel yoitube Refly Harus, Senin (6/9/2022). 

Soleman menyoroti masih adanya penindakan secara etik kepada polisi yang sudah jelas-jelas melanggar pidana. Misalnya dalam penghilangan dan pengerusakan CCTV. 

Baca Juga: Mantan Petinggi TNI Bilang Polri Ibarat Mobil Rusak yang Tidak Pernah Dicek Penyebab Rusaknya Di Mana

Penghilangan dan pengerusakan CCTV di kasus pembunuhan Yosua bisa dikategorikan sebagai tindak pidana menghalang-halangi penyelidikan atau obstruction of justice.  

Menurut Soleman, tanpa lewat sidang etik pun para polisi yang terlibat sudah harusnya dinyatakan bersalah karena melakukan tindak pidana yang kadar pelanggarannya lebih berat daripada pelanggaran etik.  

"Makanya ini (Polri) sudah tidak benar. Jadi harus dibenahi," ucap jenderal pensiunan bintang dua itu. 

Lebih lanjut, Soleman kemudian membandingkan prosedur penindakan terhadap anggota bermasalah yang terjadi Polri dan di TNI. 

Baca Juga: Ckckck! Video Ini Bikin Polri Panen Hujatan

Menurutnya, di TNI, setiap anggota yang melanggar pidana akan langsung dianggap bersalah tanpa perlu lagi sidang etik. 

Soleman menyebut penindakan di ranah etik baru dilakukan jika hukuman pidana yang dijatuhkan adalah pidana ringan. 

Hal yang sama dinilainya tidak dilakukan di Polri. 

"Belum apa-apa sudah mau dibelokkan ke situ (etik). Ini namanya tidak fair karena melukai hati orang-orang yang mencari keadilan di negeri ini," ucap Soleman. 

Soleman kemudian mengingatkan penegak hukum agar jangan sampai mau ditekan oleh Ferdy Sambo. 

"Kekuatan kaisar itu kan bisa ke mana-mana, bisa memengaruhi orang-orang itu berpikir. Kaisar itu kan bisa hipnotis," pungkasnya.

Baca Juga: Terungkap, 6 Perwira Polri Ini Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka 'Obstruction of Justice' Kasus Brigadir J, Siapa saja?

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait