Menu


Wow, Ada Pembagian Bansos Bagi yang Terkena Dampak Kenaikan Harga BBM, Simak Besaran dan Kriteria Penerimanya

Wow, Ada Pembagian Bansos Bagi yang Terkena Dampak Kenaikan Harga BBM, Simak Besaran dan Kriteria Penerimanya

Kredit Foto: Ilustrasi - Mencari Uang. (Foto: Dok Suara.com)

Konten Jatim, Jakarta -

Setelah pengumuman kenaikan bahan bakar minyak (BBM), hal ini membuat sejumlah masyarakat terkena dampaknya.

Untuk itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, pihak kepolisian akan membagian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terkena dampak pasca kenaikan BBM.

Lebih lanjut, Listyo Sigit juga menyampaikan dalam Gelaran Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPID) bahwa bansos akan dibagikan kepada masyarakat yang terkena dampak pasca kenaikan harga BBM, dengan kriteria tidak menerima program bansos bantuan langsung tunai (BLT), bantuan subsidi upah, dan bantuan sosial lainnya.

Dari pernyataan Listyo, pihak Polri akan membagikan sebanyak 400.000 paket bansos kepada sejumlah target utama, yakni, nelayan, pedagang kaki lima (PKL), warung, mahasiswa, ojol, serta kelompok lainnya yang kemungkinan akan melakukan demo.

Baca Juga: Penghematan Banyak Dana Usai Kenaikan BBM, Negara Akan Alokasikan Uangnya Untuk Hal ini

Selain itu, pembagian bansos akan dilaksanakan melalui jajaran Polda yang nantinya akan berkoordinasi dengan sejumlah elemen masyarakat.

"(Penyaluran) bantuan sosial ini nanti akan bekerjasama dengan OKP, BEM, serikat buruh, ormas, elemen masyarakat lain untuk kemudian membantu menyalurkan terhadap masyarakat yg mungkin terdampak. Ini sebagai bantalan sementara," tuturnya, dikutip dari laman kompas.com

Pihak Polri juga akan melibatkan berbagai elemen masyarakat lainnya dalam kegiatan pembagian bansos untuk meminimalisir potensi bagi mereka yang akan berdemo.

Baca Juga: Miris, Begini Nasib Vivo Setelah SPBU-nya Ramai Didatangi Konsumen Pasca Kenaikan BBM Pertamina, Banyak yang Auto Jengkel!

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO