Menu


5 Fakta Unik Asal-Usul Wingko Babat yang Manis

5 Fakta Unik Asal-Usul Wingko Babat yang Manis

Kredit Foto: Instagram/Liliana Wijaya

Konten Jatim, Jakarta -

Wingko babat menyimpan sejarah unik di balik rasanya yang manis gurih dan bikin nagih. Makanan yang satu ini kerap dicari-cari pelancong saat berkunjung ke Semarang.

Camilan yang berasal dari kelapa ini seolah telah menjadi kuliner wajib jika membawa oleh-oleh dari Semarang. Dibuat dengan tepung beras ketan dan gula dan gurihnya kelapa, wingko babat sangat cocok dinikmati bersama kopi di sore hari.

Berikut sederet fakta unik asal-usul wingko babat yang banyak dikenal dari Semarang, menurut laman Pegipegi:

Baca Juga: Sejarah ‘Perebutan’ Wingko Babat, dari Lamongan atau Semarang?

1. Bukan dari Semarang

Meski telah sejak lama dikenal luas sebagai makanan khas Semarang, sejarah membuktikan kuliner yang satu ini justru berasal dari Babad, Lamongan, Jawa Timur. Kelahirannya berada di tangan Loe Lan Hwa dan The Ek Tjong, asal Babad yang membawanya ke Semarang.

Baca Juga: Soto Lamongan Berkuah Khas Jadi Favorit Semua, Begini Cara Buatnya

Mereka sebelumnya mengungsi dari Lamongan saat peperangan pecah di sana. Keduanya mulai membuka usaha wingko babat mulai 1946 di Semarang.

2. Pasti ada di Jalan Pandanaran

Selayaknya makanan khas lain yang boleh jadi menguasai satu daerah (mis. Bakpia di Yogyakarta), wingko babat juga menguasai satu wilayah di Semarang, yakni Jalan Pandanaran. Di sana, berbagai merek wingko babat dijual dan biasanya berdampingan dengan bandeng presto khas Semarang.

3. Ada evolusi rasa

Tercipta puluhan tahun yang lalu, tentunya wingko babat mengalami beberapa kali perubahan yang dilakukan dengan sengaja. Salah satunya, yakni pilihan rasa yang lebih banyak dan tak hanya rasa kelapa manis dan gurih, tetapi juga kelapa, durian, coklat, sampai pisang.

Baca Juga: Tahu Campur Ala Lamongan Bikin Ngiler, Malah Lebih Banyak di Surabaya

4. Merek legendaris

Tentunya, ada beberapa merek legendaris wingko babat yang pasti jadi langganan para pelancong yang mengincarnya. Misalnya, Wingko Babad Cap Kereta Api yang terdiri atas empat varian rasa: kelapa, nangka, coklat dan vanilla.

Nama merek yang satu ini rupanya berasal dari masa lalunya, saat wingko babat ini dijual di sekitar Stasiun Tawang, Semarang. Sebab itulah, merek ini menggunakan logo kereta api di kemasannya.

5. Tradisi seserahan

Baca Juga: Mengenal Nasi Boranan Khas Lamongan, Nasi Lauk Berbagai Ikan yang Bisa Dipilih

Tak hanya dikenal sebagai oleh-oleh, wingko babat di Lamongan justru terkenal sebagai bentuk tradisi seserahan saat acara pernikahan. Camilan ini menjadi simbol bagi tekad bulat sang pria untuk meminang wanita yang ia cintai. Sangat romantis!

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024