Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi alias Uki menyadari betapa gentingnya masalah pembatalan Piala Dunia U-20 saat ini.
Bahkan, pembatalan ini menjadi masalah serius bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga beberapa kali pemimpin negara itu menyampaikan pernyataannya mengenai isu Piala Dunia U-20.
Mengutip pernyataan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Uki menyoroti kerugian dari gagalnya perhelatan kelas dunia itu.
“Bang Sandiaga Uno mengestimasi kerugian pariwisata nasional akibat dibatalkannya salah satu event olahraga tersebesar di dunia ini adalah senilai Rp3,7 triliun,” ujar Uki dikutip dari kanal YouTube Cokro TV pada Kamis (06/04/2023).
Baca Juga: Jokowi Ngaku Pusing Gegara Urus Masalah Piala Dunia U-20, Jubir PSI Soroti Tiga Hal Ini
Meski menyoroti besarnya kerugian tersebut, Uki enggan mengulik nominal fantastis itu lebih dalam. Menurutnya, ada masalah yang lebih serius dalam pembatalan Piala Dunia U-20 ini.
Banyak yang meyakini bahwa Jokowi tengah dipermalukan oleh partainya sendiri, yakni PDI Perjuangan, melalui beberapa kader yang gencar menyuarakan penolakan ke Timnas Israel.
Beberapa kader sekaligus pemimpin daerah ini adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
“Kita bisa percaya, bisa tidak, yapi yang jelas diyakini bahwa pembatalan diselenggarakannya Piala Dunia U-20 oleh FIFA dikarenakan penolakan beberapa kepala daerah provinsi tuan rumah,” kata Uki.
Sementara itu, Jokowi sempat bertemu dengan sejumlah ketua umum partai pendukung pemerintah di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu (02/04/2023).
Baca Juga: Jika PDIP Gabung Koalisi Besar, Pilpres 2024 Diwarnai dengan Kubu Jokowi-Prabowo vs Anies
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengaku pusing mengatasi berbagai masalah di aspek olahraga sepak bola dalam beberapa minggu terakhir.
“Pusing saya dua minggu ini gara-gara bola. Pusing betul. Karena apa pun itu sudah sulitnya, sangat sulit sekali, untuk bisa jadi tuan rumah itu. Yang mengajukan bukan satu dua tiga, tapi puluhan negara mengajukan,” kata Jokowi.
Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan laga besar ini selama tiga tahun, tetapi harapan terselenggaranya event besar ini harus kandas dalam sekejap.
Baca Juga: Brigjen Endar Dicopot dari KPK, Jokowi Minta Tak Buat Kegaduhan
Padahal, Indonesia selalu memastikan fasilitas olahraga mereka terjaga dengan baik, bahkan segala infrastuktur pun diperhatikan oleh pemerintah.
“Kita menyiapkan tiga tahun. Lapangannya dicek. Diperbaiki, dicek lagi, diperbaiki, dicek lagi. Tidak semudah itu. dan saat kita menandatangani country host guarantee, di situ sudah tercantum semuanya apa-apa saja yang harus kita komitmenkan,” jelasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024