Pengamat politik Rocky Gerung melihat bahwa PDI Perjuangan (PDIP) menghadapi jalan buntu dalam penentuan calon presiden.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak setuju jika Ganjar Pranowo yang maju. Di sisi lain Presiden Joko Widodo (Jokowi) kode keras jika elektabilitas Puan Maharani kurang meyakinkan untuk memenangkan kursi presiden.
Baca Juga: Tentang Isu Capres Koalisi Besar, Gerindra: Jika Sulit, Tinggal Temukan Solusinya
Oleh sebab itu, kemungkinan besar bahwa PDIP bersedia merapat ke Koalisi Besar. Namun dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Apalagi, Puan harus mengejar usia politiknya oleh sebab itu sikapnya terkesan lebih luwes dibandingkan sang ibu. Rocky juga melihat bahwa Puan punya hitung-hitungannya sendiri dalam mengambil sikap.
"PDIP keblok enggak tahu mau nyalonin siapa, Jokowi sudah mengirim sinyal bahwa Puan elektabilitasnya rendah sekali, tidak mungkin dicalonkan secara mandiri dengan PDIP. Walaupun dari ideologi bagus tapi secaa praktik konyol," ujar Rocky Gerung, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (6/4/2023).
Baca Juga: Kejar-kejaran Usia Politik, Puan Maharani Merapat ke Koalisi Besar? Ini Pandangan Rocky Gerung
Jika masalah terkait pengusungan capres PDIP selesai, maka nantinya di Pilpres 2024 masyarakat akan dihadapkan dengan kubu Jokowi-Prabowo vs kubu Anies Baswedan.
"Sebenarnya gitu saja. karena enggak ada kemungkinan lain, kecuali Mahfud buat move agak berbahaya sehingga terpancing orang menyalonkan Mahfud jalur independen sebagai calon ketiga," pungkas Rocky Gerung.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO