Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN, Yandri Susanto menyebut bahwa terlalu dini untuk membicarakan soal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung koalisi besar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Pasalnya kata dia, para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) belum ada yang duduk bersama bicara serius terkait hal tersebut.
Terlebih lagi, koalisi besar ini baru sekadar wacana, dan belum ada pembahasan serius soal peleburan KIB-KKIR.
"Masih terlalu dini ngomongin (capres koalisi besar) itu. Jadi kalau mau koalisi besar ya mesti duduk bersama secara serius, tadi kan baru pertemuan awal dan belum membicarakan ke arah sana," ujar Yandri Susanto dari kanal YouTube CNN Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Kamis (6/4/2023).
"Jadi kalau misalkan sudah mengarah kepada koalisi besar, koalisi besar itu siapa saja, yang paling berpeluang diusung siapa saja, itu kan perlu keseriusan untuk dibahas secara bersama-sama, dan itu belum dilakukan," sambungnya.
Hingga kini, tutur Yandri, semua peluang koalisi masih terbuka lebar, entah itu koalisi yang sama seperti saat ini, atau ada perubahan-perubahan konstelasi politik nantinya di masa mendatang.
"Namanya politik kan, mau koalisi besar atau nanti koalisi tetap seperti sekarang atau saling menyeberang satu sama lain, itu biasa. Dan itu tergantung kesepakatan saja nanti," ucapnya.
"Sekarang wacana itu kan terbuka untuk tetap ada koalisi sekarang atau melebur menjadi koalisi besar, juga terbuka.
Jadi belum ada kata-kata titik sekarang. Semua masih terbuka, termasuk siapa capresnya siapa cawapres, semua masih terbuka, belum ada keputusan apa pun," tuturnya.
Baca Juga: Lawan Oposisi Tak Mudah, Gerbong Koalisi Besar KIB-KKIR Dinilai Jadi Upaya Hadapi Anies
Diketahui sebelumnya, wacana pembentukan koalisi besar tampak serius dijajaki setelah lima ketua umum partai politik berkumpul di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, belum lama ini. Terlebih lagi dalam pertemuan itu juga turut hadir Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam pertemuan itu, tercatat hanya ada lima ketua umum parpol yang hadir, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai tuan rumah, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
NasDem dan PDIP yang juga partai pendukung pemerintah, tak hadir dalam pertemuan itu. Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut berhalangan hadir lantaran masing-masing tengah berada di luar negeri.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO