Pengamat Politik Ray Rangkuti menyebut tawaran Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjadi tuan rumah bagi pertemuan partai politik (parpol) pendukung Presiden Joko Widodo sebagai bentuk kekhawatiran PDIP. Ia menyebut PDIP ketar-ketir bakal ditinggal sendiri pasca munculnya wacana Koalisi Besar.
"Jelas lah mereka ketar-ketir ditinggal sendiri," kata Ray saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: Hasil Pengusutan Kasus Amplop Merah PDIP Diumumkan Hari Ini
Ia menilai pertemuan partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diinisiasi oleh Jokowi.
Namun, tidak ada kehadiran PDIP pada pertemuan yang digelar di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN) pada Minggu (2/4/2023) itu.
"Jadi, apa yang dilakukan Pak Jokowi itu memang bisa dibaca sebagai sikap jengkelnya kepada PDIP dan juga Ganjar," ucapnya.
Menurut Ray, kejengkelan Jokowi kepada PDIP dan Ganjar ini berkenaan dengan penolakan terhadap Timnas Israel yang berujung pada batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Lebih lanjut, dia menilai PDIP yang masih sendirian tanpa mitra koalisi saat ini kekurangan daya tawar dan dominasi. Dengan begitu, PDIP perlu untuk bergabung bersama partai-partai pendukung Jokowi.
"Mau tidak mau, ya, masuk ke dalam pilihan yang tersedia itu kalau enggak sendiri jalan, ya, gabung dengan koalisi besar ini karena enggak mungkin ketemu dengan koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat," tutur Ray.
"Iyalah ketar-ketir apalagi suasananya kelihatan kalau mereka tetap diam, enggak bergerak, merasa mereka yang harus didatangi terus menerus, ya, mereka akan ketinggalan kereta," tandasnya.
Sebelumnya, Puan Maharani menyatakan bahwa Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri siap menjadi tuan rumah silaturahmi pertemuan lanjutan partai pro pemerintah.
"Saya bersepakat dan tentu saja silaturahmi tetap harus dilakukan, siapa yang menjadi tuan rumah, monggo saja kalau kemudian ada kesempatannya PDI Perjuangan atau Ibu Megawati yang menjadi tuan rumahnya jadi silakan juga," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: Soal Pertemuan Ketum Parpol dan Jokowi, Pengamat: PDIP Diundang Tapi tak Diharapkan Datang
Namun, Puan meminta semua pihak terlebih dahulu memaksimalkan momen bulan Ramadhan. Menurutnya, masih banyak waktu untuk bisa melakukan penjajakan politik.
"Yang pasti di bulan Ramadhan ini kita jalankan dulu ibadah dengan sebaik-baiknya, masih ada waktu lain, masih ada kesempatan lain untuk bisa menjajaki atau melakukan pertemuan terkait dengan politik ke depan," tuturnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024