Pengamat yang juga Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mencoba mengartikan soal pertemuan Jokowi dengan 5 ketua umum partai politik di kantor PAN.
Adi melihat ada niatan dari partai pendukung pemerintah untuk berjalan tanpa NasDem. Koalisi besar yang masih dalam tahap penjajakan itu disebut sengaja dibentuk guna menyatukan kekuatan melawan Koalisi perubahan.
Baca Juga: Budiman: PDIP Gabung Koalisi Besar di Menit-menit Terakhir
"Soal koalisi besar itu terutama sepertinya ada keinginan dari partai pro Jokowi itu memang poros ini ingin berjalan tanpa NasDem. Jadi mereka ingin menyatukan kekuatan politik supaya dalam pilpres itu mereka kuat betul melawan koalisi perubahan," kata Adi Prayitno dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Kamis (6/4/2023).
Selain itu, Adi juga menduga Jokowi lah yang mengumpulkan kelima ketum parpol tersebut di markas PAN. Dia melihat kehadiran PDIP sebenarnya tak diharapkan meski sudah diundang.
"Kedua saat bersamaan koalisi besar ini, bisa dibaca sebagai sikap politik Jokowi, saya justru melihat dari jauh jangan-jangan kumpul di kantor PAN itu keinginan Pak Jokowi, PDIP memang diundang, tapi rasa-rasanya tidak diharapkan hadir juga," ungkap dia.
"Sepertinya begitu, karena kalau dilihat suasana batinnya, presiden itu tidak nyaman, tidak happy terutama adanya pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah U20," pungkasnya.
Baca Juga: Budiman Klaim Koalisi Besar Belum Final, Ada PDIP yang Jadi Game Changer
Pertemuan ketum parpol ini bisa saja menjadi bukti bahwa Jokowi tengah menunjukkan dirinya punya 5 partai yang solid mendukungnya.
"Pesan yang ingin disampaikan kalau Jokowi tidak lagi dianggap oleh PDIP di masa akhir jabatannya, tapi Jokowi bisa bicara kepada 5 parpol yang saat ini solid mendukung Jokowi yang kemungkinan akan membentuk poros besar itu," kata dia.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO