Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri siap menjadi tuan rumah pertemuan partai politik (parpol) pro pemerintah.
Terkait hal ini, pengamat Politik Ray Rangkuti menilai bahwa ini menjadi tanda bahwa PDIP tengah khawatir. PDIP khawatir bakal ditinggal sendiri pasca munculnya wacana koalisi besar.
"Jelas lah mereka ketar-ketir ditinggal sendiri," kata Ray saat dihubungi, Rabu (5/4/2023).
Baca Juga: PDIP Dituding Biang Kerok Batalnya Piala Dunia U-20, Puan: Waduh Seram Banget Kalau Menggagalkan
Ia menilai pertemuan partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diinisiasi oleh Jokowi.
Namun, tidak ada kehadiran PDIP pada pertemuan yang digelar di kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN).
"Jadi, apa yang dilakukan Pak Jokowi itu memang bisa dibaca sebagai sikap jengkelnya kepada PDIP dan juga Ganjar," ucapnya.
Menurut Ray, kejengkelan Jokowi kepada PDIP dan Ganjar ini berkenaan dengan penolakan terhadap Timnas Israel yang berujung pada batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Lebih lanjut, dia menilai PDIP yang masih sendirian tanpa mitra koalisi saat ini kekurangan daya tawar dan dominasi. Dengan begitu, PDIP perlu untuk bergabung bersama partai-partai pendukung Jokowi.
Baca Juga: ‘Negara Oligarki’ Nyaris Jadi, Analis Berharap PDIP Tolak Gabung Koalisi Besar
"Mau tidak mau, ya, masuk ke dalam pilihan yang tersedia itu kalau enggak sendiri jalan, ya, gabung dengan koalisi besar ini karena enggak mungkin ketemu dengan koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat," tutur Ray.
"Iyalah ketar-ketir apalagi suasananya kelihatan kalau mereka tetap diam, enggak bergerak, merasa mereka yang harus didatangi terus menerus, ya, mereka akan ketinggalan kereta," tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024