Tujuan puasa Ramadan tidak hanya menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, puasa juga berarti melatih pengendalian diri, pengorbanan, rasa empati, serta diiringi dengan perubahan diri yang konsisten untuk menjadi Muslim yang lebih baik.
Salah satu yang dilakukan yakni menghindari tindakan atau hal yang makruh. Tujuannya tak lain agar tak mengurangi pahala puasa sehingga bisa mendapatkan kesempurnaan ganjaran di bulan Ramadan.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Bahaya Dusta Saat Puasa Ramadan
Ustadz Fatih Karim menyebut ada beberapa hal yang mengurangi pahala puasa dan menghanguskan kesempurnaan dari puasa di bulan Ramadan.
Pertama, yaitu seseorang yang berpuasa tapi mulutnya gibah, menceritakan aib sahabatnya, aib saudaranya. Barang siapa yang melakukan gibah di bulan Ramadan maka pahala puasanya habis seperti api membakar kayu yang kering, pahalanya nol.
Kedua, marah. Kata Ustadz Fatih, berpuasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan hawa nafsu, salah satunya adalah nafsu amarah.
“Maka ketika kita marah, maka harus ingat kita sedang shaum, dan juga jangan memancing saudara atau sahabat merasakan marah,” ujar Ustadz Fatih, dikutip dari kanal YouTube HIJUP, Rabu (5/4/2023).
“Maka istighfar, duduk, ambil wudhu dan ingat bahwa kita sedang berpuasa, karena marah dapat menghancurkan pahala puasa,” lanjutnya.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sejarah Yahudi, Berasal dari Anak Yakub
Hal yang mengurangi pahala puasa selanjutnya yaitu orang-orang yang maksiat mata.Perut dan mulutnya berpuasa, tapi matanya tidak bisa terjaga dari aurat yang bukan mahramnya.
Yang keempat adalah fitnah. Apalagi, dalam Al Quran diterangkan bahwa perbuatan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Jika perbuatan ini dilakukan di bulan Ramadan maka tentu Ibadah puasa akan sia-sia.
Seperti kata Rasulullah SAW dalam HR An Nasa’I dan Ibnu Majjah
“Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga”
Yang terakhir yaitu membuka aurat di depan yang bukan mahram dengan sengaja atau tidak sengaja. Bahkan hal ini juga tidak dibenarkan ketika dilakukan di luar bulan suci Ramadan.
Ustadz Fatih menyarankan sebaiknya baik laki-laki maupun perempuan senantiasa menjaga aurat dan pandangannya.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Ciri Orang yang Puasanya tak Diterima Allah
“Inilah beberapa aktivitas yang menghancurkan pahala kita meskipun tidak membatalkan puasa, tapi pahalanya nol,” tandasnya.