Koalisi Besar bisa dimungkinkan benar-benar terjadi. Pasalnya, baru-baru ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemui lima pentolan partai politik (Parpol) di Kantor DPP PAN.
Pertemuan Ketua Umum (Ketum) PAN, Golkar, PPP, Gerindra, dan PKB itu diprediksi bakal menjadi peleburan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Indonesia Raya (KIR).
Baca Juga: Isu Penolakan Timnas Israel Bukan untuk Ajang Peningkatan Elektabilitas Bagi Ganjar
Karena itu, Refly mengatakan, jika KIR dan KIB benar-benar bersatu, hal itu tentu menjadi ancaman tersendiri bagi bakal Capres Anies Baswedan yang hanya diusung oleh tiga Parpol melalui Koalisi Perubahan.
“Intinya adalah tetap saja Anies Baswedan adalah the common enemy, musuh bersama, Jadi kesimpulannya adalah Anies itu musuh bersama,” ujar Refly, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Rabu (5/4/2023).
Lanjutnya, jika seandainya Anies bisa dikalahkan lebih awal, maka istana akan bersuka cita. Pasalnya, Capres-Cawapres usungan istana tak memiliki pesaing di kontestasi Pilpres 2024.
Baca Juga: Sebelum Tolak Timnas Israel, Ganjar Sudah Komunikasi dengan Jokowi Lebih Dulu
“Kalau misalnya Anies berhasil dipatahkan di hulu, maka istana akan berpesta, rezim akan berpesta karena mereka tidak lagi punya pesaing,” terang Refly.
Namun diperkirakan nasib Anies bakal selamat. Hal itu lantaran Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah mengantongi tiket Capres dari tiga Parpol pengusung.
“Tapi karena Anies sudah pasti mendapatkan tiket yaitu dari 3 partai yang sudah menandatangangani piagam koalisi, maka justru sekarang yang agak bingung sekarang istana,” ujar Refly.
Refly lantas menyoroti upaya penjegalan lain yang berusaha dilakukan oleh pihak oposisi, dalam hal ini istana. Menurutnya, safari politik yang dilewati Anies rupanya tak merepresentasikan hasil survei elektabilitasnya.
Baca Juga: Jadi Menteri Termuda di Kabinet Jokowi, Menpora Dito Bisa Jadi Role Model Anak Muda
“Anies sudah di mana-mana, tapi hasil surveinya kok selalu melemah? itu menarik ya, kalau kita melihat real di lapangan, yang selalu disambut gegap gempita dalam setiap kali datang adalah Anies, sementara surveinya melemah,” ujarnya.
Sementara yang diraup Ganjar dan Prabowo justru sebaliknya. Padahal, sejauh ini, keduanya belum aktif sambang sana-sini melakukan safari layaknya Anies.
Baca Juga: Imbas Penolakan Timnas Israel, Pandangan Masyarakat ke Ganjar Akan Berubah
“Sementara kita tau Ganjar dan Prabowo tidak melakukan apa-apa tapi surveinya menguat, atau Ganjar selalu bertahan di peringkat satu, makanya saya tanyakan, sumber dananya dari mana dulu?” tandasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan