Dalam salah satu tausiahnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan hal-hal yang mengurangi atau menghilangkan pahala puasa. Hal ini harus diperhatikan agar kita berpuasa tidak hanya mendapatkan lapar dan haus.
Puasa itu seperti perisai untuk melindungi diri dari api neraka. Selain itu, puasa juga melatih diri agar terus berbuat baik dan bermanfaat. Namun ada hal yang membuat pahala puasa rusak.
Baca Juga: Buya Yahya: Penting Menjaga Lisan agar Pahala Puasa Tak Hilang
"Oleh karena itu supaya puasa diterima, pahalanya maksimal, bisa membersihkan dosa, bisa jadi perisai api neraka, maka jangan kalian mengucap kalimat syahwat, sayang, rindu kepada bukan pasangan halal. Puasa men-training kita supaya terbiasa tidak mengucapkan kalimat yang indah ini ke tempat yang salah, kalau pasangan suami istri boleh," ujar Ustadz Khalid Basalamah, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Islam Terkini, Rabu (5/4/2023).
Ustadz Khalid Basalamah melanjutkan, menurut Rasulullah SAW ketika berpuasa hendaknya tidak melakukan hal kejahatan apapun, jangan menyia-nyiakan waktu, dan berbuat kebodohan.
Ia mengisahkan, awal diperintahkan puasa pada tahun 2 hijriah, saat itu juga diperintahkan untuk Perang Badr. Para sahabat berpuasa dalam kondisi berperang. Hal ini pengingat bahwa puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan.
"Enggak boleh buang-buang waktu, sia-sia tiada guna. Ada orang puasa pagi sampai magrib tidur terus, bangun cuma shalat, tidur lagi. Puasa cuma satu jam. Puasa bukan untuk bermalas-malasan," jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Kemudian hal lain yang perlu diingat, jika ingin menjaga pahala puasa jangan mencaci maki, mengajak bertengkar, mengajak berkelahi, dan sebagainya. Jika ada orang lain yang mencaci atau mengajak bertengkar, katakan bahwa sedang berpuasa.
"Bilang 'saya sedang puasa, saya enggak akan ribut, enggak akan berdusta'" ujar Ustadz Khalid Basalamah.
"Kalau Ramadhan saja kita tidak jadi orang baik, kapan kita jadi orang baik? Kalau tidak puasa, kapan kita puasa?" tutupnya.