Ustadz Adi Hidayat membongkar satu ciri orang yang puasanya tidak diterima Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bahkan, Allah sendiri yang mengakui bahwa Dia tak membutuhkan rasa lapar dan haus hambanya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Perbuatan yang Bikin Puasa Sia-sia, Salah Satunya Berdusta
Dari hadis di atas, Ustadz Adi menjelaskan bahwa perbuatan dusta hanya menyebabkan puasa seorang Muslim berakhir sia-sia. Puasa mereka hanya mendapatkan rasa lapar dan haus saja, tanpa adanya pahala dari Allah SWT.
Contoh tindakan dusta yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah menyebarkan fitnah, menjelekkan orang lain, dan berkomentar dengan kata-kata yang kotor.
"Jadi jangan bepikir gak boleh berkata dusta tapi nulis hoaks boleh. Tidak, karena lisan hanyalah sumbernya," jelasnya.
Disebutkan UAH, ada ulama yang sepakat bahwa perbuatan dusta otomatis membatalkan puasa. Bahkan, orang yang secara sadar berbohong maka pahala puasanya juga berguguran.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sebut Puasa Melatih Orang untuk Jadi Lebih Baik
"Harus hati-hati, ini yang kadang kita gak sadar. Kalau yang membatalkan puasa seperti makan minum orang sudah tahu lah. Tapi yang merusak yang paling bahaya. Merusak ini melahirkan dosa. Sudah puasanya gak dianggap, dosa lagi," ujar dia memperingati.
"Kalau orang masih nekat melakukan itu padahal tahu ini Ramadhan, maka Allah gak butuh puasa dia. Jadi ketika orang itu masuk dalam perbuatan zuur, seketika itu dia ditinggalkan Allah."