Pengamat politik Rocky Gerung melihat adanya kecemasan dari Partai Demokrat terkait upaya delegitimasi yang dilakukan Moeldoko serta bebasnya Anas Urbaningrum dari penjara.
Dia menjelaskan bahwa ada kemungkinan Anas dan Moeldoko bersatu untuk 'menghajar' Partai Demokrat. Jika berhasil mendelegitimasi parpol tersebut, itu artinya Anies Baswedan akan turut diikutsertakan.
Baca Juga: Rocky Gerung: Anas Urbaningrum Masih Punya Kekuatan, Ambisi Dia Mengkhawatirkan Demokrat
"Itu yang menyebabkan saya kira, gelagat dari Demokrat itu semacam kepanasan. Karena sangat mungkin Anas atau Moeldoko bergabung dalam mendelegitimasi Demokrat," ujar Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube-nya, Rabu (5/3/2023).
"Tapi intinya adalah kalau Demokrat didelegitimasi, itu berarti Anies juga diikutsertakan dalam sasaran. Jadi Demokrat hanyalah jembatan untuk mendelegitimasi Anies," kata dia.
Akademisi meyakini betul Anas akan buka-bukaan masa lalunya dengan Partai Demokrat di media massa. Kontroversi soal parpol itu akan terus berkembang dan pada akhirnya menggerus elektabilitas jelang Pemilu 2024.
"Kalau Demokrat akhirnya jadi kontroversi terus-menerus, lalu orang mulai percaya bahwa ada sesuatu yang masih tanda tanya hubungan antara Anas dengan Pak SBY misalnya. Tanda tanya itu akan berakibat pada elektabilitas. Jadi kelihatannya itu yang dicemaskan oleh Demokrat," ungkap Rocky Gerung.
Serangan-serangan yang diluncurkan Anas Urbaningrum cs didasari oleh dendam masa lalu terkait penahanan sang politisi. Rocky menyebut kubu Anas semakin punya kesempatan untuk melawan Partai Demokrat.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Manuvuer Moeldoko dan Anas Bakal Terus Ganggu Demokrat
"Tentu kecemasan Demokrat juga ditangkap oleh Anies. Anies mungkin merasa waduh ini nggak pernah gua hitung nih bawa Anas akan keluar dan akan jadi faktor di dalam upaya untuk menghalangi jadi calon presiden," ujar Rocky.
"Jadi Anas dan Anies ini adalah aspek baru dalam politik Indonesia."
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
