Menu


Piala Dunia U20 Batal di RI, Puan: Bukan Karena Perbedaan Pendapat

Piala Dunia U20 Batal di RI, Puan: Bukan Karena Perbedaan Pendapat

Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani membantah, apabila kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena adanya perbedaan pendapat soal penolakan timnas Israel.

Sementara di sisi lain, Puan mengaku sedih dengan gagalnya Indonesia jadi tuan rumah.

Baca Juga: Puan Klaim PDIP Setuju Gabung Koalisi Besar Asalkan Satu Visi

"Kami sedih dan kecewa akhirnya U-20 tidak bisa dilaksanakan di Indonesia. Dan hal tersebut tentu saja terjadi bukan karena adanya perbedaan pendapat," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Ia mengatakan, yang harus dilihat yakni dalam aturan yang ada di Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Indonesia tidak mempunyai hubungan dengan Israel.

"Kemudian yang kedua kami juga menanyakan kepada pemerintah bagaimana dengan sikap pemerintah dengan adanya aturan tersebut namun kemudian akan dilaksanakan satu event walaupun event itu event olahraga," tuturnya.

Untuk itu, ia mengatakan, pihaknya juga merasa sedih Piala Dunia U-20 gagal digelar. Namun, ia menyampaikan, adanya perbedaan soal sikap penolakan tersebut bukan menjadi hal yang mengagalkan Piala Dunia U-20.

"Jadi perbedaan ini jangan kemudian dianggap menjadi satu hal - yang ada yang menggagalkan, berusaha digagalkan dan lain-lain," tuturnya.

Baca Juga: PDIP: Sikap Tolak Israel Didasari Pemikiran Bung Karno

"Intinya adalah kami mendukung apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menggelar dan menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk melaksanakan event-event internasional," sambungnya.

Sebelumnya, Indonesia gagal menjadi tuan rumah setelah FIFA mengumumkannya melalui situs resmi induk organisasi sepakbola dunia ini pada Rabu (29/3/2023).

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.