Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP dinilai ogah tunduk dengan apa kata Megawati Soekarnoputri yang merupakan ketua umum.
Presiden memiliki pandangan tersendiri menyoal Pilpres. Pandangan ini yang belum tentu selaras dengan yang diinginkan Megawati.
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Menpora, Dito Ariotedjo Terseret Kasus Pencucian Uang Rafael Alun Trisambodo
Perang dingin antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Megawati ini kembali terlihat absenya perwakilan PDIP dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu kemarin.
Direktur Eksekutif Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat ada upaya Jokowi untuk melepaskan diri dari bayang-bayang pengaruh Megawati. Jokowi ingin menunjukan tajinya sendiri sebagai king maker pada Pilpres mendatang.
"Ya tentu saja, ia ingin lepas dan miliki pengaruhnya sendiri," kata Dedi dihubungi, Senin (3/4/2023).
Menurut Dedi, keinginan Jokowi lepas dari pengaruh Megawati sudah tampak sejak lama. Meski Jokowi membantah tidak punya urusan dalam pembentukan koalisi, namun pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dipandang Dedi sebagai bentuk perlawanan dari Jokowi kepada PDIP.
Baca Juga: Koalisi Besar Diperkirakan Usung Prabowo, Internal PAN Masih Kuat untuk Ganjar-Erick
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024