Menu


5 Fakta Kedekatan Gus Dur dengan Israel, Gegara Apa?

5 Fakta Kedekatan Gus Dur dengan Israel, Gegara Apa?

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Beberapa waktu ini ramai perbincangan terkait Israel. Dalam sejarah Indonesia sendiri, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dekat dengan bangsa ini.

Gus Dur sendiri dikenal sangat toleran dan banyak dipuji karena sikap toleransi dan semangatnya memperjuangkan pluralisme. Di sisi lain, ada pula banyak cacian dari berbagai kalangan yang mencap dirinya sebagai Kyai Liberal Sekuler.

Atau, antek Israel karena hubungannya yang cukup spesial dengan bangsa yang satu itu.

Baca Juga: Gagasan Wacana Diplomasi Gus Dur dengan Israel, Bagaimana?

Bagaimana bisa demikian dan apa alasan Gus Dur berdekatan dengan Israel atau kaum Yahudi? Berikut fakta kedekatannya dengan Israel seperti dirangkum dari berbagai sumber, termasuk Kanal YouTube Data Fakta:

1. Merasakan hasrat perdamaian

Gus Dur kerap berinteraksi dengan berbagai kalangan di Israel. Pertemuan-pertemuan yang dibahas dalam ‘Damai Bersama Gus Dur’ yang ditulis Djohan Effendi ini membuat Gus Dur merasakan hasrat perdamaian dari warga-warga Israel.

Bahkan, beberapa warga itu menyebut, “Hanya mereka yang berada pada suasana perang yang dapat merasakan makna kata damai,” kepada Gus Dur. Setelahnya, ia langsung tersentuh dan hendang mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina dengan jujur dan adil.

2. Ingin buka hubungan diplomatik

Tak berhenti dengan membuka komunikasi dengan pemerintah Israel, Presiden ke-4 kita ini juga ingin membuka pintu diplomasi selebar mungkin dengan bangsa itu. Alasannya, ia menganggap Indonesia punya modal sebagai negara muslim terbesar.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataannya Soal Israel di Piala Dunia U20, Ganjar: Saya Tak Menyesal

Hal ini menciptakan potensi memiliki suara yang bisa didengar. Inilah yang membuat Gus Dur hendak membuka pintu diplomatik dengan Israel, bahkan menggiring beberapa sarjana untuk belajar di sana untuk mempelajari politik, budaya, dan ekonomi.

3. Terhalang stigma bangsa sendiri

Namun, masyarakat saat itu yang terpengaruh paham radikal menghalau keinginan Gus Dur, dan perbedaan agama antara Indonesia dan Israel menjadikan keinginan itu sulit terkabul. Halauan dari rakyat sendiri berasal dari anggapan dirinya mengundang kontroversi dan dianggap antek Yahudi.

Pasalnya, Gus Dur memang tak segan menunjukkan kedekatannya dengan Israel, berbeda dengan pemimpin mayoritas Islam lainnya. Keterlibatan dirinya dengan paham Yahudi membuat Gus Dur bereaksi kritis tentang pemahaman Yahudi.

Baca Juga: Mata Ganjar Berkaca-Kaca Saat Ditanya Faktor Apa yang Menyebabkannya Menolak Timnas Israel

4. Sempat pimpin pertemuan Holocaust

Keakraban yang semakin kuat tampak saat Gus Dur memimpin pertemuan Holocaust di Bali, konferensi untuk meluruskan fakta Holocaust atau pembantaian kaum Yahudi selama perang dunia kedua. Konferensi ini tertutup.

Konferensi itu juga dihadiri sejumlah ulama, rabi, saksi-saksi Holocaust, wakil spiritual Hindu, Budha, dan Katolik. Pertemuan ini menjadi tandingan penyangkalan Presiden Irakn Mahmoud Ahmadinejad.

5. Dapat penghargaan dari bangsa Yahudi

Mantan Presiden Indonesia ini juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Israel, tepatnya dari Simon Wiesenthal Center di mana pemberinya merupakan LSM terkenal Amerika Serikat untuk melindungi bangsa Yahudi internasional.

Baca Juga: Polemik Penolakan Timnas Israel Belum Usai, Najwa Shihab Cecar Ganjar

Lembaga yang dibentuk pada 1977 ini merupakan pemburu penjahat perang Nazi dan pembuat dokumen kekejaman Nazi atau kaum Yahudi. Kedekatannya erat dengan Israel hingga mengklaim punya 400 ribu kader di AS serta program pengajaran toleransi dan antikekerasan.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan