Menu


Apa Itu Hadits Hasan? Berikut Pengertian dan Syaratnya!

Apa Itu Hadits Hasan? Berikut Pengertian dan Syaratnya!

Kredit Foto: Pixabay/Firas Al Kaheel

Konten Jatim, Depok -

Hadits merupakan penjelasan tentang keagamaan yang dibawakan langsung oleh Nabi Muhammad SAW melalui firman Allah SWT atau pemahamannya terkait Agama Islam itu sendiri. Hadits adalah sumber hukum kedua di bawah Al-Qur’an.

Dengan demikian, umat Islam bisa mempercayai isi dari hadits yang memang ditujukan pula untuk melengkapi isi Al-Qur’an. Meskipun begitu, hadits-hadits yang beredar ini memiliki tingkatannya tersendiri tergantung dengan keabsahannya.

Beberapa tingkatan hadits yang dimaksud ada hadits shahih, hadits hasan dan hadits dhaif. Hadits hasan adalah kasus menarik karena mereka berada di tengah-tengah hadits shahih yang bisa dipercaya sepenuhnya dan hadits dhaif yang perlu sedikit kehati-hatian untuk mempercayainya.

Menyadur jurnal terbitan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada Selasa (4/4/2023), berikut penjelasan mengenai apa itu hadits hasan dan syarat-syarat hadits hasan.

Baca Juga: Apa Itu Hadits Dhaif? Hadits Lemah Yang Isinya Belum Tentu Menyesatkan

Apa Itu Hadits Hasan?

Dijelaskan kalau sebenarnya, hadits hasan tidak memiliki kualitas yang berbeda jauh dengan hadits shahih. Hanya saja, di sini para rawi atau orang yang meriwayatkan hadits kualitasnya sedikit di bawah hadits shahih.

Jadi, di sini yang menjadi pembeda hadits shahih dengan hadits hasan adalah perawinya. Disebutkan kalau hadits shahih mempunyai perawi dengan kedhabitan atau kemampuan hafalan yang lebih baik dibandingkan mereka yang menghafal hadits hasan.

Agar lebih jelas pemahamannya, berikut perbedaan antara persyaratan hadits shahih dengan hadits hasan.

Hadits Shahih

  • Sanadnya bersambung-sambung kepada Nabi Muhammad SAW;
  • Diriwayatkan oleh perawi yang adil; 
  • Perawinya dhabit atau memiliki daya ingat yang kuat;
  • Tidak mengandung syadz atau penyimpangan dari aturan;
  • Tanpa adanya illat atau kecacatan.

Hadits Hasan

  • Sanadnya bersambung-sambung kepada Nabi Muhammad SAW;
  • Diriwayatkan oleh perawi yang adil; 
  • Perawinya dhabit atau memiliki daya ingat yang lebih rendah dibanding perawi hadits shahih;
  • Tidak mengandung syadz atau penyimpangan dari aturan;
  • “Selamat” dari illat atau kecacatan yang merusak.

Baca Juga: Apa Itu Hadits Shahih? Hadits yang Sudah Pasti Benar Isinya

Dikarenakan kedhabitan para perawi hadits hasan, tidak sedikit orang yang mungkin skeptis untuk mempercayai hadits hasan. Meskipun begitu, faktanya hadits hasan sebenarnya tetap bisa diterima dan digunakan sebagai hujjah layaknya hadits shahih.

Tingkatan Hadits Hasan

Hadits hasan sendiri dibagi lagi tingkatannya menjadi 2. Kedua tingkatan dalam hadits ini melibatkan kualitas dari hadits sehingga Muslim bisa mengetahui mana hadits yang bisa lebih dipercaya dan mana yang perlu dipastikan keabsahannya.

2 tingkatan hadits hasan yang dimaksud di sini adalah Hasan Lidzatihi dan Hasan Lighairihi. Berikut pemaparan lengkapnya:

Baca Juga: 8 Contoh Hadits Shahih untuk Bekal Kehidupan Sehari-hari

Hasan Lidzatihi

Hadits hasan yang memang sudah memenuhi kriteria hadits hasan dan tidak perlu melakukan apa-apa lagi untuk mengangkat derajat hadits hasan.

Hasan Lighairihi

Hadits hasan yang diriwayatkan oleh perawi yang kemampuannya masih diperdebatkan, namun tidak banyak kesalahan di dalamnya. Hasan Lighairihi bisa “turun kasta” menjadi hadits dhaif jika memang ternyata kualitas hadits lebih dipertanyakan.