Menu


Apa Itu Hadits Muttafaq Alaih? Inilah Hadits yang Paling Sahih

Apa Itu Hadits Muttafaq Alaih? Inilah Hadits yang Paling Sahih

Kredit Foto: Unsplash/GR Stocks

Konten Jatim, Jakarta -

Apa itu hadits muttafaq alaih? Inilah hadits yang tingkat otensitas atau kesahihannya paling tinggi. Sekiranya, terdapat tiga penggunaan istilah muttafaq alaih.

Secara bahasa, muttafaq alaihi berasal dari gabungan frasa muttafaq yang berarti disepakati, dan alaih yang artinya atasnya. Berdasarkan gabungan ini, muttafaq alaih ialah sesuatu yang disepakati.

Istilah yang digunakan dalam ilmu hadits itu berarti hadits yang disepakati kesahihannya. Sebagian besar umat muslim yakin, hadits ini ada dalam dua kitab hadits paling sahih, yakni kitab sahih Al-Bukhari dan Muslim.

Baca Juga: 8 Contoh Hadits Shahih untuk Bekal Kehidupan Sehari-hari

Mengutip laman Pecihitam, hal ini sejalan dengan penjelasan Al-Suyuthi dalam karyanya ‘Tadrib Al-Rawi, sebagai berikut:

“Bila ulama-ulama hadist mengatakan ‘ Hadist ini shahih dan muttafaqun ‘alaih’ atau ‘ Hadist ini muttafaq ‘ala shihhatih’. Maka maksudnya adalah hadist ini di riwayatkan oleh dua imam besar hadist tersebut, Bukhari dan Muslim.”

Baca Juga: Apa Itu Hadits Shahih? Hadits yang Sudah Pasti Benar Isinya

Adapun Ibn al-Shalah menggunakan muttafaq alaih sebagai istilah untuk hadits yang memenuhi syarat kesahihan yang sempurna, tanpa membatasi hadits yang diriwayatkan oleh ulama. 

Namun, ia pun menyederhanakan ruang lingkup muttafaq alaih sebagai hadits yang disepakati kesahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim karena kitab keduanyalah yang paling sahih.

Mengutip laman Konsultasisyariah, terdapat tiga penggunaan istilah muttafaq alaih oleh para ulama, yakni sebagai berikut:

Baca Juga: Apa Saja Jenis Metode Takhrij Hadits?

  • Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dalam kitab sahihnya

Riwayat Bukhari-Muslim bisa disebut muttafaq alaih jika memenuhi 3 syarat, yakni:

  1. Haditsnya sama meskipun redaksinya berbeda.
  2. Sahabat yang meriwayatkan sama.
  3. Disebutkan dalam kitab shahihnya. Jika diriwayat Bukhari di kitabnya yang lain, seperti kitab Adabul Mufrad, kitab Tarikh atau yang lainnya, maka tidak berlaku istilah muttafaq ‘alaih.

Istilah ini adalah yang umumnya digunakan ulama hadits mutaakhirin.

  • Hadits yang diriwayatkan 3 imam: Bukhari, Muslim dalam kitab sahihnya, dan Iman Ahmad dalam al-Musnad

Hal ini merupakan istilah yang dipakai Majduddin Abul Barakat Abdus Salam dalam kitabnya ‘Muntaqa al-Akhbar. Kitab ini menjelaskan as-Syaukani menjadi kitab tebal berjudul Nailul Authar.

  • Hadits yang sanadnya sahih, perawinya bebas dari cacat dan penilaian negatif para ulama, meski bukan Bukhari, Muslim, ataupun Imam Ahmad

Baca Juga: Apa Itu Sanad? Silsilah Asal Hadits dan Sejarahnya

Kata lainnya, yakni hadits yang disepakati sahih meski tak diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Adapun, ulama yang menggunakan istilah muttafaq alaih demikian ialah al-Hafidz Abu Nua’im dalam kitab Hilyah al-Auliya.