Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memastikan pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai koalisi pemeritah di DPP Partai Amanat Nasional (PAN), tidak membicarkan persoalan reshuffle kabinet.
Jokowi menegaskan hal tersebut saat diminta tanggapan soal adanya pembahasan reshuffle dalam pertemuan itu. Isu itu semakin kuat karena beberapa parpol tidak diundang dalam pertemuan tersebut yaitu Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.
Baca Juga: KIB dan Koalisi Gerindra-PKB Silaturahmi Bersama Jokowi, Ada Potensi Peleburan?
Sementara itu ditanya kapan waktu reshuffle, Jokowi meminta semua pihak untuk menunggu.
"Reshuffle ditunggu saja," kata Jokowi.
Begitu pula saat ditanya kembali apakah reshuffle akan terjadi pada pekan besok atau 12 April 2023, Jokowi memberikan jawaban yang sama.
"Ditunggu saja," ujarnya.
Kabar lain menyebut bahwa reshuffle kabinet akan dilakukan saat Jokowi melantik Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Hal ini juga lantas semakin menguatkan kode reshuffle Sekjen NasDem, Johnny G Plate, dari posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Kode Reshuffle Johnny G Plate
Beredar kabar bahwa buntut deklarasi bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan oleh NasDem, membuat jajaran menteri dari partai ini akan dirombak. Tidak terkecuali Menkominfo Johnny G Plate. Namun informasinya masih simpang siur atau belum jelas.
PKS dan Demokrat turut mendukung capres Anies hingga membentuk Koalisi Perubahan bersama NasDem. Seluruh partai ini tidak diundang dalam pertemuan bersama Jokowi sehingga memicu dugaan kuat jika para menteri NasDem termasuk Johnny akan di-reshuffle.
Namun, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menilai bahwa pertemuan Jokowi dengan sejumlah ketum partai mungkin diagendakan membahas soal pembentukan koalisi. Maka dari itu, NasDem tidak diundang lantaran sudah tergabung Koalisi Perubahan.
Johnny G Plate sendiri mengaku siap jika Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Sebagai pembantu presiden, katanya, sudah sepatutnya mematuhi keputusan apapun yang dibuat. Ia sebagai menteri akan melaksanakan kebijakan serta arahan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
"(Siap jika direshuffle) secara pribadi apalagi, kita di sini (menteri) sebagai pembantu presiden. Melaksanakan kebijakan dan arahan Presiden. Itu (reshuffle kabinet) sepenuhnya ada di Presiden," ujar Johnny di kantornya, pada awal Januari 2023.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan