Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai saran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla supaya Anies Baswedan memilih cawapres yang berasal dari tokoh NU Jawa Timur atau Jawa Tengah masih perlu pertimbangan.
Menurutnya, tidak semua cawapres yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bisa mendulang kemenangan dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Baca Juga: Sebut King Maker, Panda Nababan Ceritakan Anies Jadi Gubernur Gegara Usul JK
"Tidak semua capres yang cawapresnya dari tokoh NU menang dalam Pilpres. Megawati misalnya, pernah cawapresnya dari tokoh NU, namun ia dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa tidak menjamin cawapres dari NU menjadikan pasangan tersebut akan menang dan menjadi pemimpin selanjutnya.
Selain itu, perlu dipertimbangkan suara dari nasionalis untuk menambah suara di Jatim dan Jateng. Hal itu karena suara nasionalis sangat besar di dua provinsi tersebut.
Baca Juga: Imbas Kisruh Piala Dunia U-20: Anies dan Prabowo Untung, Ganjar Harus Telan Pil Pahit
"Kalau Anies dan cawapresnya dari kalangan agamis, maka pasangan ini tidak mewakili nasionalis. Karena itu, peluang suara dari nasionalis di dua provinsi berpeluang tidak ke Anies," ujarnya.
"Karena itu, Anies idealnya didampingi nasionalis. Dengan begitu, pasangan ini nantinya dapat menjangkau agamis dan nasionalis," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan