Menu


Ini 2 Kerugian Besar Indonesia yang Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Kata Sandiaga Uno

Ini 2 Kerugian Besar Indonesia yang Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Kata Sandiaga Uno

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut ‘berduka’ atas gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 usai statusnya dicabut Fédération Internationale de Football Association (FIFA).

Sosok dari Partai Gerindra itu juga menyebutkan kerugian besar yang menimpa Indonesia dari segi pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini disampaikannya dalam sebuah video yang diunggahnya sendiri melalui akun Twitter resminya, @sandiuno.

“Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah World Cup U-20 membawa dampak kerugian yang sangat besar bagi sektor pariwisata & ekonomi kreatif kita,” katanya membuka cuitan berisi video itu.

Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Gagalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Berdampak Kerugian ‘Sangat Besar’

Dalam video, tampak tajuk utama bertuliskan ‘Batal jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Indonesia Kehilangan Potensi Pendapatan Rp 3,7 T’.

Sandiaga yang tampak berkemeja putih dalam video itu menyebut, target pendapatan berbasis jumlah penonton ialah sekitar Rp 2 juta dalam berbagai pertandingan yang telah disusun di enam kota.

“Target pendapatan berbasis jumlah penonton yang sekitar 2 juta dalam pertandingan-pertandingan yang sudah disusun di enam kota itu total lebih dari 2 juta penonton, sampai 2,3 juta penonton,” jelasnya.

“Minimal, dampaknya itu mencapai 3,7 triliun rupiah,” katanya, memicingkan mata.

Ia menyebut ini kerugian yang sangat besar. Namun, ada yang lebih besar lagi.

Baca Juga: Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Sandiaga Uno Sebut Kerugian Rp3,7 Triliun

“Tapi yang lebih besar lagi kerugiannya adalah, harapan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak muda kita menjadi bagian daripada perhelatan ajang sepak bola yang boleh dibilang mirip-mirip sama ajang FIFA World Cup di Qatar,” katanya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO