Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya diselenggarakan di Indonesia, dibatalkan secara resmi oleh FIFA. Adanya ikut campur PDI Perjuangan (PDIP) dinilai menjadi alasan utama akhirnya impian masyarakat Indonesia untuk jadi tuan rumah Piala Dunia pupus.
Seperti yang diketahui, sebuah narasi dimunculkan bahwa menerima kedatangan Israel sama dengan mengkhianati konstitusi negara yang tertuang dalam UUD 1945.
Baca Juga: Tolak Timnas Israel, Ganjar Disebut Kena Sekakmat karena Manuver Sendiri
Nama presiden pertama RI Ir. Soekarno dibawa-bawa untuk mengukuhkan argumentasi bahwa haram hukumnya Israel menginjakkan kaki di Ibu Pertiwi dalam konteks apapun.
Pengamat politik Rocky Gerung menegaskan bahwa PDIP adalah pihak yang semestinya tidak perlu ikut campur dalam hal ini.
Pasalnya, partai politik semestinya tidak punya urusan atau kepentingan apapun dengan acara yang diselenggarakan FIFA.
“Kenikmatan nonton bola nggak ada urusannya dengan politik. Itu salahnya PDIP menggabungkan (isu olahraga dengan) isu yang di-raise oleh Soekarno,” ujar Rocky Gerung, mengutip fajar.co.id, Jumat (31/3/2023).
“Pada waktu itu, konfrontasi terhadap Israel memang begitu besar-besaran. Tapi sekarang kan sudah ada diplomasi dan cara lain untuk mengatasi konflik politik itu supaya terselamatkan muka Indonesia dari tudingan publik internasional (tidak bisa memisahkan olahraga dan politik). Apa urusan partai mempersoalkan event yang digelar oleh FIFA?” tambah Rocky.
Rocky melanjutkan, keadaan kemudian menjadi kian kusut setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut-ikutan bersuara melakukan penolakan.
Menurut Rocky, langkah Ganjar ini adalah sebuah blunder yang sangat berpotensi menurunkan elektabilitasnya dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
“Karena mungkin PDIP sudah ngomong, maka Ganjar supaya dapat simpati dari PDIP lalu ikut-ikutan (menolak). Dia cuma mau nebeng aja dalam tidal wave,” kata Rocky.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto meminta agar publik tidak saling menyalahkan terkait dengan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-20.
Menurut Hasto, menolak Timnas Israel datang ke Indonesia adalah bagian dari sikap meneruskan sejarah yang pernah dilakukan presiden pertama Soekarno saat menolak kedatangan Israel di Asian Games 1962.
Hasto mengenang bagaimana Stadion Gelora Bung Karno menjadi saksi sejarah presiden pertama Republik Indonesia Soekarno menyatakan sikapnya dalam menolak Israel.
“Justru dengan menolak Israel itu, kita punya Gelora Bung Karno yang begitu megah dan besar ini,” pungkas Hasto.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO