Dalam Agama Islam, ada kalanya seseorang perlu memberikan argumen valid dan jelas akan suatu fenomena. Ini dikarenakan kesalahan dalam menyampaikan pendapat bisa jadi mengarahkan seseorang ke jalan yang salah.
Terlepas dari apapun argumen ini, yang pasti harus memiliki landasan syariat Islam yang sesuai seperti Al-Qur’an, hadits maupun ijtihad. Tanpa dasar tersebut, bisa dibilang kalau argumen dari penyampai pesan tidak kuat dan malah bisa menyesatkan.
Argumen yang valid ini sering disebut juga sebagai “hujjah”. Berikut pengertian mengenai apa itu hujjah, mengutip beberapa sumber berbeda pada Jumat (31/3/2023).
Baca Juga: Islam Bolehkan Menikah Beda Agama? Buya Yahya: Bukan Lantas Jadi Pilihan
Apa Itu Hujjah?
Secara bahasa, kata “hujjah” mempunyai arti sebagai “tanda, bukti, dalil, alasan," atau "argumentasi”. Di sini, hujjah sering dikonotasikan sebagai memberi alasan, lebih spesifiknya alasan yang valid dan bisa diterima maupun dipahami.
Untuk itu, orang yang ber-hujjah atau menyampaikan argumentasi ini harus bisa menemukan landasan pemikiran berdasarkan dengan apa yang mereka temukan. Seperti pada debat ilmu pengetahuan misalnya, di mana orang-orang bisa mengambil landasan pemikiran dari teori pakar yang tertulis dalam jurnal, buku dan sebagainya.
Baca Juga: Kisah Husain bin Salam: Fadri Yahudi yang Memilih Masuk Islam Setelah Mempelajari Kitab Taurat
Sementara dalam kasus Agama Islam, seseorang yang ber-hujjah umumnya menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan pula. Dan landasan pemahaman ini bisa diperoleh dari hal-hal macam Al-Qur’an, hadits maupun ijtihad.
Kata hujjah juga digunakan sebagai gelar Islami, Hujjatul Islam atau Al-Hujjah. Gelar tersebut memiliki makna kurang lebih sebagai “pembela Islam, diberikan kepada ulama yang berjasa mempertahankan prinsip-prinsip kebenaran Islam dengan argumen yang sulit dipatahkan oleh lawan."
Klasifikasi Hujjah
Hujjah sendiri bisa diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu hujjah naqliyyah dan hujjah ‘aqliyyah. Berikut penjelasan lengkapnya:
Hujjah Naqliyyah
Hujjah Naqliyyah adalah jenis hujjah yang diperoleh berdasarkan firman Allah SWT. Hujjah Naqliyyah ini bisa ditemukan dalam ayat Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW atau bahkan perkataan dari para sahabat selepas Dirinya meninggal.
Baca Juga: Sejarah Kaum Yahudi: Enggan Memeluk Agama Islam Karena Nabi Terakhir Bukan dari Keturunannya
Hujjah ‘Aqliyyah
Berbeda dengan Hujjah Naqliyyah, Hujjah ‘Aqliyyah adalah jenis hujjah yang diperoleh berdasarkan pemikiran logis, sistematis dan mendalam. Tentunya ini juga diperoleh dari ilmu-ilmu yang terdapat dalam Agama Islam.
Bisa dikatakan kalau Hujjah ‘Aqliyyah ini serupa dengan ijtihad, di mana seseorang perlu mengemukakan sebuah masalah terlebih dahulu, meneliti dan mengkaji sumber untuk menemukan suatu masalah sebelum akhirnya menjawab pertanyaan yang ada di kalangan umat Islam.
Baca Juga: Apakah Tuhan Islam dan Yahudi Sama? Ini Penjelasan Buya Yahya