Federasi sepak bola internasional, FIFA telah resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhamad Taufik Zulkifli menyebut, hal ini menjadi bagian dari risiko perjuangan bangsa Indonesia.
Dalam kisruh Piala Dunia U-20, PKS merupakan salah satu pihak yang menentang tim nasional Israel bertanding di Indonesia. Hal ini disebut menjadi salah satu alasan FIFA membatalkan status tuan rumah pada kompetisi sepak bola tingkat dunia itu.
Baca Juga: FIFA Coret Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Pelatih Israel Ungkap Kelegaan
Ia meyakini penolakan terhadap Israel sudah sesuai dengan prinsip kenegaraan Indonesia. Sejak dulu Indonesia merupakan salah satu pendukung kemerdekaan Palestina yang masih dijajah Israel sampai sekarang.
"Itu risiko dari perjuangan kita, bangsa Indonesia, menegakkan prinsip-prinsip kenegaraan kita yang tercantum dalam UUD 1945 dan Pancasila," ujar Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).
Karena itu, ia menyayangkan FIFA yang malah langsung membatalkan status tuan rumah Indonesia. Sebab, tak ada solusi yang menguntungkan pihak FIFA maupun pemerintah Indonesia atas hal ini.
Tak hanya win-win solution, Taufik juga menyayangkan FIFA yang mengungkit kejadian Kanjuruhan 2022 lalu.
"Sangat disayangkan tidak tercapai win-win solution antara PSSI dan FIFA. Malahan FIFA mengungkit tragedi Kanjuruhan Oktober 2022,"
Taufik meyakini, sebenarnya ada jalan tengah yang bisa diambil oleh FIFA agar tetap melaksanakan Piala Dunia U-20 di Indonesia dan Israel bermain di negara lain.
Baca Juga: 5 Negara yang Pernah Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
"Untuk pelaksanaan Pildun U-22 sebenarnya masih ada alternatif jalan tengah. Tapi tampaknya pihak FIFA juga berkeras," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024