FIFA akhirnya resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia setelah adanya gelombang penolakan terhadap timnas Israel. Nama presiden pertama RI, Ir. Soekarno pun ikut dibawa-bawa oleh pihak yang menolak, yaitu PDIP.
Pengamat politik Rocky Gerung, dalam sesi wawancara di channel YouTube-nya, menegaskan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah pihak yang semestinya tidak perlu ikut campur dalam hal ini.
Baca Juga: Ganjar Paling Banyak 'Dirujak' Warganet Soal Piala Dunia U20, Pengamat Ungkap Alasannya
Pasalnya, partai politik semestinya tidak punya urusan atau kepentingan apapun dengan acara yang diselenggarakan FIFA.
“Kenikmatan nonton bola nggak ada urusannya dengan politik. Itu salahnya PDIP menggabungkan (isu olahraga dengan, Red) isu yang di-raise oleh Soekarno,” ujar Rocky Gerung.
“Pada waktu itu, konfrontasi terhadap Israel memang begitu besar-besaran. Tapi sekarang kan sudah ada diplomasi dan cara lain untuk mengatasi konflik politik itu supaya terselamatkan muka Indonesia dari tudingan publik internasional (tidak bisa memisahkan olahraga dan politik). Apa urusan partai mempersoalkan event yang digelar oleh FIFA?” sambung Rocky.
Rocky melanjutkan, keadaan kemudian menjadi kian kusut setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut-ikutan bersuara melakukan penolakan.
Baca Juga: 5 Negara yang Pernah Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Menurut Rocky, langkah Ganjar ini adalah sebuah blunder yang sangat berpotensi menurunkan elektabilitasnya dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
“Karena mungkin PDIP sudah ngomong, maka Ganjar supaya dapat simpati dari PDIP lalu ikut-ikutan (menolak). Dia cuma mau nebeng aja dalam tidal wave,” kata Rocky.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO