Ahli hukum tata negara, Refly Harun menyebut bahwa Menteri BUMN Erick Thohir rela masuk ke jajaran kepengurusan PSSI dengan tujuan untuk mendulang elektabilitas dan popularitas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebab menurutnya, Erick rela rangkap jabatan, padahal jabatannya sebagai Menteri BUMN jauh lebih strategis, lebih menggiurkan, dan dipenuhi dengan fasilitas.
"Erick Thohir orang politik, jelas-jelas dia ingin masuk ke gelanggang ini (PSSI) untuk perhelatan 2024. Kalau nggak, ngapain dia rangkap-rangkap jabatan, bikin repot aja," ujar Refly Harun dari kanal YouTube pribadinya, dikutip Konten Jatim pada Jumat (31/3/2023).
"Karena jabatan Menteri BUMN jauh lebih strategis, jauh lebih menggiurkan, jauh lebih full of facility. Ketua Umum PSSI malah lebih berat, fasilitasnya kagak ada, tapi beratnya minta ampun, karena taraf kita masih banyak yang harus dibenahi," sambungnya.
Piala Dunia U-20 yang kini telah dibatalkan FIFA untuk digelar di Indonesia, tutur Refly, apabila jadi digelar, maka pastinya akan dimanfaatkan secara maksimal oleh Erick Thohir itu sendiri.
"Dan perhelatan usia 20 adalah salah satu wahana atau sarana untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas, karena pasti akan ditonton banyak mata di republik ini," ungkap Refly.
"Saya sudah membayangkan Erick Thohir akan memanfaatkan itu untuk muncul terus-menerus di televisi, sebagaimana yang dia tunjukkan dengan muncul terus-menerus di ATM," terangnya.
Diketahui sebelumnya, FIFA telah memutuskan untuk mencabut status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023, (29/3/2023).
Baca Juga: Erick Thohir Berusaha Keras Melobi FIFA, Pengamat: Tokoh Politik Mesti Malu
Dalam situs resminya, FIFA beralasan akibat kejadian yang menimpa dunia sepak bola Indonesia pada Oktober 2022 lalu yang diyakini sebagai tragedi Kanjuruhan.
Selain itu muncul juga penolakan Timnas Israel yang diduga juga menjadi penyebab FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO